Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Jabar Bebaskan Dedi Mulyadi Mau Jadi Caleg dari Partainya atau Gerindra

Kompas.com - 16/05/2023, 12:15 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat (Jabar) Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya membebaskan Dedi Mulyadi memilih partainya atau dari partai lain terkait pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) Pemilu 2024.

Adapun Dedi Mulyadi disebut-sebut mengundurkan diri dari Partai Golkar, sedangkan Partai Gerindra disebut mendaftarkan Dedi sebagai caleg pada Pemilu 2024.

"Sejauh ini saya belum ada komunikasi dengan Pak Dedi. Jadi tentu kita kembalikan semua pada Pak Dedi, nanti beliau mau majunya apakah dari Partai Golkar maupun dari partai lain," ujar Ace saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Mundur dari Partai Golkar, Dedi Mulyadi Jadi Caleg Gerindra

Ace mengatakan, pihaknya perlu mengecek ulang ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar terkait surat pengunduran diri Dedi Mulyadi. Namun, jika merujuk pada keterangan Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia maka Dedi masih didaftarkan sebagai caleg 2024.

"Sebagaimana info yang saya dapatkan dari Pak Doli bahwa beliau masih didaftarkan oleh Partai Golkar sebagai calon anggota legislatif 2024," tuturnya.

Ace menilai, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto seharusnya memanggil Dedi untuk menanyakan alasan keluar dari Golkar. Akan tetapi, Ace mengaku belum tahu apakah pemanggilan terhadap Dedi Mulyadi sudah dilakukan atau belum.

"Seharusnya ketua umum ada rencana terlebih dahulu untuk memanggil Pak Dedi terkait dengan alasan beliau mengundurkan diri sebagai kader Partai Golkar," imbuh Ace.

Secara terpisah, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus memilih untuk bungkam terkait masalah Dedi Mulyadi ini.

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Dedi Mulyadi akan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari partainya.

Baca juga: Soal Titiek Soeharto Maju Pileg 2024 Lewat Gerindra, Prabowo Tak Banyak Komentar

Dedi Mulyadi merupakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Partai Golkar. Ia tengah diisukan bakal mengundurkan diri dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Insya Allah beliau (Dedi Mulyadi) nyaleg, tapi dapil saya. Cek nanti di data yang diserahkan,” kata Muzani dalam konferensi pers di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5/2023).

Adapun Muzani mendatangi Gedung KPU untuk mendaftarkan 580 kader Gerindra sebagai calon anggota DPR RI.

Muzani mengatakan, terdapat sejumlah pendatang baru di Partai Gerindra dari kalangan artis, musisi, dan lainnya. Salah satu di antara sosok tersebut adalah Dedi Mulyadi.

“Yang baru saja menyatakan gabung bersama kami ada Kang Dedi Mulyadi,” ujar Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com