Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Kritik Mobil Listrik, Jokowi Tersenyum, Para Menteri Pasang Badan

Kompas.com - 16/05/2023, 06:25 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senyum, hanya itu respons yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat awak media menanyakan kritik bakal calon presiden Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

Senyuman Jokowi tersebut terlihat saat wawancara di Istora Senayan, Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, pada Minggu (14/5/2023).

Saat itu, Jokowi baru selesai menghadiri acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra), awak media mendapat kesempatan doorstop dan menanyakan hal tersebut.

Mendengar pertanyaan soal kritikan mobil listrik, Jokowi senyum kemudian berpamitan.

"Terima kasih ya," kepada awak media.

Baca juga: Anies Kritik Subsidi Mobil Listrik, Moeldoko: Jalan Saja, Kan Program Pemerintah

Senyuman Jokowi itu dilempar Presiden saat awak media meminta tanggapannya atas kritik Anies yang mengatakan kebijakan subsidi mobil listrik salah sasaran.

Anies menyebut kebijakan itu tidak menyelesaikan solusi dari permasalahan lingkungan, khususnya polusi udara di kota besar seperti Jakarta.

"Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup, apalagi soal polusi udara, bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," sambung dia.

Pasalnya, ia menyebut emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak.

Baca juga: Begini Respons Jokowi Tanggapi Kritik Anies Baswedan soal Mobil Listrik

Menurut dia, hal ini terjadi karena bus bisa memuat banyak orang. Selain itu, keberadaan mobil listrik juga tidak akan menggantikan mobil di garasi seseorang, tetapi justru menambah kemacetan di jalanan.

Oleh karena itu, Anies berharap agar pemerintah memastikan sumber daya yang diberikan kepada masyarakat lebih tepat sasaran.

Para menteri pasang badan

Beda Jokowi beda lagi para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Ada tiga menteri yang "pasang badan" terkait kebijakan subsidi mobil listrik dari pemerintah.

Pertama, adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia mengatakan, kebijakan mobil listrik sudah tepat, lewat penelitian dan dilakukan di banyak negara.

Luhut bahkan meminta agar Anies menghadap, untuk dijelaskan secara komperhensif mengapa kebijakan subsidi untuk mobil listrik itu harus dilakukan.

Baca juga: Jokowi Sebut Pemimpin ASEAN Sudah Sepakat Membangun Ekosistem Mobil Listrik Bersama

"Siapa yang berkomentar saya enggak tahu mengenai itu. Nanti suruh dia datang ke saya, nanti biar saya jelasin bahwa itu enggak ada, enggak benar omongannya itu," ujar Luhut pada Selasa (9/5/2023).

Alasan yang hampir sama diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut subsidi mobil listrik sudah diterapkan di banyak negara, sehingga sudah sepatutnya Indonesia ikut-ikutan.

Kebijakan yang mengikuti tren global itu disebut mendorong pertumbuhan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

"Ya kalau subsidi mobil listrik hampir semua negara memberikan. Seluruh dunia melakukan hal yang sama," kata Airlangga.

Baca juga: Luhut Jawab Kritikan Anies Terkait Program Subsidi Mobil Listrik

Alasan dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang terlihat lebih bijak dengan menyebut subsidi mobil listrik sebagai cita-cita zero emisi 2060 mendatang.

Kata Agus, Indonesia harus menjadi negara yang ikut mengurangi emisi karbon dunia dengan cara subsidi mobil listrik dengan anggara Rp 1,7 triliun.

"EV (electric vehicle) itu pada dasarnya untuk mengurangi emisi. Sebagai bagian dari komunitas global, kita pun punya komitmen zero emisi pada 2060. Nah ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya untuk itu," jelas Agus.

Tak hanya itu, pengembangan industri EV dalam negeri juga berpeluang menciptakan tenaga kerja dalam jumlah besar.

Baca juga: Adu Argumen Soal Subsidi Mobil Listrik, antara Anies dan Pemerintah...

Subsidi mobil listri dari Rp 25-80 juta

Pemerintah memberikan insentif pembelian kendaraan listrik per 20 Maret 2023.

Besaran subsidi kendaraan pembelian mobil listrik sekitar Rp 25 juta sampai Rp 80 juta.

Sementara untuk subsidi motor listrik senilai Rp 7 juta.

Total anggaran subsidi kendaraan listrik itu mencapai Rp 1,75 triliun.

Pemberian subsidi kendaraan listrik rencananya akan diberikan hingga Desember 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com