Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riuhnya Pendaftaran Bacaleg di Kantor KPU: Rombongan PDI-P Naik Dokar, Iring-iringan Nasdem Diantar Ojol

Kompas.com - 11/05/2023, 17:35 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Sebanyak 50 ojek online dari berbagai perusahaan membentuk iring-iringan untuk mengantarkan jajaran partai pimpinan Surya Paloh itu dari DPP Partai Nasdem di Gondangdia, Jakarta Pusat ke Kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Menteng.

Tak hanya kader Nasdem, parade juga diisi oleh 75 anggota sayap partai yang menggunakan kaus berwarna putih dan topi berwarna biru bertuliskan angka 5, nomor urut Partai Nasdem pada Pemilu 2024.

Iring-iringan juga menyertakan mobil sosialisasi yang membawa balon, bendera, dan atribut Nasdem.

“Titik kumpul di tower ini, Taman Suropati, kemudian KPU, (bakal dilakukan) long march,” ujar Ketua OC dan Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Tak bertemu

Meski mendaftarkan caleg pada hari yang sama, elite PDI-P dan elite Partai Nasdem tak bertemu langsung di Kantor KPU.

Elite PDI-P tiba lebih dulu di Kantor KPU pada pukul 09.42 WIB. Proses pendaftaran berlangsung sekitar satu setengah jam.

Sekira pukul 11.13 WIB, elite PDI-P yang sudah selesai melakukan pendaftaran hendak meninggalkan Gedung KPU. Di luar gedung, massa rombongan PDI-P masih menanti.

Partai Nasdem datang ke kantor KPU RI mendaftarkan kadernya sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI, Kamis (11/5/2023). Salah satu yang menarik perhatian adalah banyaknya ojek online, baik berjaket hijau maupun oranye, yang terlibat dalam mengantar massa simpatisan Nasdem.KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Partai Nasdem datang ke kantor KPU RI mendaftarkan kadernya sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI, Kamis (11/5/2023). Salah satu yang menarik perhatian adalah banyaknya ojek online, baik berjaket hijau maupun oranye, yang terlibat dalam mengantar massa simpatisan Nasdem.

Pada saat bersamaan, massa Partai Nasdem tiba. Situasi begitu semarak karena marching band PDI-P yang memainkan lagu "Bersuka Ria" karangan Soekarno, bersahut-sahutan dengan rombongan Partai Nasdem yang menyanyikan Mars Nasdem.

Tak lama, elite PDI-P meninggalkan Kantor KPU menggunakan dokar kembali ke arah kantor DPP PDI-P di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Sekitar 40 menit kemudian setelah rombongan PDI-P hengkang, elite Partai Nasdem baru terlihat memasuki kantor KPU.

Pesan politik

Melihat ini, peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai, cara-cara yang digunakan PDI-P dan Nasdem dalam pendaftaran caleg ini sarat akan pesan politik. Melalui simbol-simbol politik, PDI-P maupun Nasdem ingin membangun citranya di hadapan publik.

“Dengan menggunakan ojek online, Naadem ingin memperlihatkan sebagai partai modern yang adaptif dengan perubahan. Sementara PDI-P tentu konsisten dengan semangat partainya orang kecil,” kata Wasisto kepada Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Massa Nasdem dan PDI-P Bertemu di KPU, Mars Partai Nasdem Beradu dengan Lagu Soekarno

Menurut Wasisto, cara-cara demikian masih cukup efektif untuk mengirimkan pesan kepada calon pemilih.

Dia mengatakan, kemasan politik simbolis seperti ini justru lebih cepat diterima oleh publik ketimbang cara-cara lama dalam mengenalkan figur dan program partai.

“Karena secara substansial, rata-rata semua parpol memperjuangkan program populis,” ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com