Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disanksi PDI-P, Posisi Murad Ismail sebagai Gubernur Maluku Tak Diusik

Kompas.com - 11/05/2023, 05:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memastikan tak mengintervensi Murad Ismail dari jabatannya sebagai Gubernur Maluku.

Hal itu ditegaskan Ketua DPP PDI-P bidang perempuan Sri Rahayu pasca memutuskan pembebastugasan Murad dari jabatan sebagai Ketua DPD PDI-P Maluku.

"Kan dia masih tetap (gubernur). Kan enggak ada hubungannya. Enggak bisa partai (mengintervensi). Kalau gubernur ya tetap gubernur," kata Sri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

"Ini kan (pembebastugasan) hanya di partai saja," tambahnya.

Baca juga: PDI-P: Murad Ismail Dicopot dari Pengurus, Masih Tetap Kader

Oleh karena itu, Sri memastikan bahwa Murad tetap menjabat sebagai Gubernur Maluku hingga selesai.

Kendati demikian, ia tak tahu apakah Murad akan ikut mendaftarkan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) PDI-P 2024.

Menurut dia, hingga kini tak ada informasi atau permohonan dari Murad ingin ikut serta sebagai bacaleg pada Pileg 2024.

"Ya saya enggak tahu apakah dia nyaleg atau enggak, kayanya enggak deh. Kan baru satu periode kan dia. Kalau dia mau melanjutkan ke depan ya boleh-boleh saja. Silakan," tutur Sri.

Baca juga: Berkaca Persoalan Murad Ismail, PDI-P Tegaskan Suami Istri Tak Boleh Beda Partai

Di sisi lain, Sri mema bahwa hingga kini Murad masih merupakan kader PDI-P.

Dia menegaskan, pembebastugasan itu berlaku untuk Murad sebagai Ketua DPD PDI-P Maluku.

"Masih (kader PDI-P). Kalau dibebastugaskan kan dia memang sebagai pengurus kan," ucap Sri.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Sadarestuwati menegaskan bahwa partainya telah membebastugaskan Murad Ismail dari jabatan Ketua DPD PDI-P Maluku karena telah menunjukkan sikap tidak terpuji.

Baca juga: Emosi saat Ditanya Istrinya ke PAN, Gubernur Murad Ismail Dicopot PDI-P

Sikap tidak terpuji itu ditunjukan Murad kepada Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun.

"Pak Murad Ismail menunjukkan sikapnya yang tidak terpuji. Sebab ketika Pak Djarot Syaiful Hidayat dan Pak Komarudin Watubun melakukan klarifikasi, tiba-tiba Pak Murad menunjukkan sikap emosional," kata Sadarestuwati dalam keterangan yang diterima, Selasa (9/5/2023).

Djarot dan Komarudin hendak meminta klarifikasi kepada Murad yang istrinya berpindah partai.

Namun, dalam klarifikasi itu, Murad disebut menunjukkan sikap emosional.

"PDI Perjuangan memiliki aturan Partai bahwa suami isteri tidak boleh berbeda partai, namun ternyata Pak Murad malah menunjukkan sikap emosional dihadapan Pak Djarot Syaiful Hidayat yang dikenal sebagai sosok yang santun, sosok pendengar, dan selalu mencari solusi dengan cara musyawarah," ujar Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com