Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Dukung Komitmen Jokowi soal Pemberantasan TPPO di KTT ASEAN

Kompas.com - 10/05/2023, 05:33 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi Korban mendukung komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberantas tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang disampaikan jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Senin (8/5/2023).

"LPSK mendukung upaya serius Presiden dalam memerangi kejahatan perdagangan manusia, terutama penipuan daring yang marak terjadi," ujar Ketua LPSK Hasto Atmojo Suryo dalam keterangan tertulis, Selasa (9/5/2023).

Hasto mengatakan, kerja sama anggota ASEAN juga mempertegas upaya pencegahan dan penanganan serius, khususnya pada perlindungan pemenuhan hak asasi korban.

Ia mengungkapkan, modus penyalahgunaan teknologi dalam kejahatan TPPO semakin marak dan perlu kerja sama antar negara untuk menanggulangi hal tersebut.

Baca juga: Mahfud Cerita Saat Sidak Sindikat TPPO, Sekali Kirim Bisa Ratusan Orang

"Karena berdasarkan sejumlah permohonan perlindungan LPSK, seperti dalam kasus eksploitasi pekerja migran Indonesia secara non prosedural, sejumlah korban mendapat penawaran pekerjaan lewat Facebook untuk bekerja ke Kamboja," kata Hasto.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat bisa lebih waspada terkait dengan penawaran pekerjaan ke luar negeri.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan tiga hal penting yang akan didorong pada KTT ASEAN.

Baca juga: KTT Ke-42 ASEAN, Indonesia dan Negara-negara ASEAN Akan Kerja Sama Perangi TPPO

Salah satunya adalah pemberantasan TPPO yang semakin marak terjadi di wilayah ASEAN.

“Pertama, perdagangan manusia salah satu yang Indonesia usung di KTT ini adalah pemberantasan TPPO terutama online scam. Ini penting saya usulkan karena korbannya rakyat ASEAN, sebagian besar WNI kita,” kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, pada 8 Mei 2023.

Apalagi, baru-baru ini pemerintah Indonesia telah menyelamatkan 20 WNI dari Myanmar yang merupakan korban TPPO.

“Ini sesuatu yang tidak mudah, karena lokasinya di wilayah konflik. Saya tegaskan kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulu ke hilir,” ujar Jokowi menegaskan.

Baca juga: Mahfud: Tidak Ada Restorative Justice untuk TPPO, Pelaku Harus Dihukum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com