Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kita Tak Ingin ASEAN Jadi Proksi Negara Mana Pun

Kompas.com - 08/05/2023, 08:18 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, ada tantangan bagi siapa pun negara yang akan menavigasi ASEAN ke depan, di antara kekuatan-kekuatan besar yang ada. 

Ia pun menegaskan, ASEAN tidak boleh menjadi lokasi perang proksi bagi negara atau pihak mana pun.

"Prinsip Indonesia di keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, proksi negara mana pun," ujar Jokowi, dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu (7/5/2023).

Baca juga: Pasokan Listrik KTT ASEAN di Labuan Bajo Sudah Cukup, Gubernur NTT: Saya Bisa Tidur Lebih Nyenyak

Presiden Jokowi juga menginginkan ASEAN tetap terbuka dan bisa bekerja sama dengan negara mana pun.

Dengan begitu, setiap masalah bisa diselesaikan dengan pendekatan dialog. Termasuk dalam isu Myanmar yang juga akan menjadi salah satu poin pembahasan para pemimpin ASEAN pada KTT ke-42 ini.

"Iya, secara khusus (isu Myamnar) akan dibahas. Tapi, acuan kita tetap untuk Myanmar, acuan kita tetap '5 Point of Consensus', itu tetap menjadi acuan, tetapi harus dengan dialog, bukan karena, menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi," tegasnya.

Kepala Negara pun berharap agar konflik di Myanmar dapat segera diselesaikan.

Baca juga: Kehabisan Hotel di Labuan Bajo, 2 Kepala Negara ASEAN Summit Menginap di Bali

Setidaknya ada tiga hal yang ditekankan Presiden Jokowi terkait isu Myanmar, mulai dari penghentian kekerasan hingga mendorong peran aktif dari Myanmar dalam dialog-dialog.

"Pertama, kekerasan harus dihentikan, segera dihentikan. Yang kedua, bantuan kemanusiaan harus sampai ke rakyat di Myanmar," tuturnya.

"Yang ketiga, dialog, ini yang penting, yang ingin kita yang aktif tidak hanya di sini, tetapi juga di Myanmar sendiri juga harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang ingin kita lakukan," tambah Jokowi.

KTT ASEAN siap dilaksanakan

Pada Minggu, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bertolak ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan tiba di Bandara Internasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang membawa keduanya mendarat di Bandara Komodo sekitar pukul 15.30 Wita.

Baca juga: KTT ASEAN di Labuan Bajo, PLN Siapkan Daya Listrik 105,38 Megawatt dan 600 Petugas Lapangan

Ketibaan Presiden dan Ibu Iriana disimulasikan sebagaimana penyambutan para pemimpin ASEAN yang akan menghadiri KTT ke-42 ASEAN yang akan digelar pada 10-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Dalam penjelasannya kepada awak media selepas mengikuti simulasi penyambutan tersebut, Presiden Jokowi memastikan bahwa KTT ke-42 ASEAN siap dilaksanakan.

"Ya tinggal dua hari lagi, sudah siap, semuanya sudah siap," ujar Presiden.

Kemudian pada Minggu malam, Presiden Jokowi mengunjungi kawasan wisata kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat.

Dengan berjalan kaki, Presiden menyusuri sepanjang jalan yang dipenuhi oleh kios yang menjual berbagai macam makanan laut seperti ikan dan kerang.

Baca juga: 3 Delegasi Negara Peserta KTT ASEAN Sudah Tiba di Labuan Bajo

Sembari menyapa para penjual yang sedang menjajakan dagangannya, Presiden Jokowi juga memberikan celemek berwarna merah kepada mereka.

Salah satu penjual makanan yang didatangi oleh Presiden, Nurhayati, mengaku senang dengan kehadiran Presiden di kiosnya malam itu.

Nurhayati menceritakan bahwa Presiden Jokowi juga menanyakan jenis makanan laut yang dijual olehnya.

“Udang ini dia (Presiden) tanya berapa satu porsi, saya jawab Rp 100.000,” ujar Nurhayati.

Menurut Nurhayati, makin hari kiosnya makin ramai dikunjungi oleh para pembeli apalagi saat Labuan Bajo ditetapkan sebagai lokasi penyelenggaraan KTT Ke-42 ASEAN. Nurhayati pun mengaku bersyukur dengan hal tersebut.

Baca juga: The 22nd AEC Council Meeting Siapkan Langkah ASEAN Jadi Episentrum Pertumbuhan

“Ramai. Saya juga senang dirayakan di sini KTT ASEAN,” lanjutnya.

Senada, Apri, penjual nasi goreng di wisata kuliner tersebut juga bersyukur dengan meningkatnya jumlah pembeli dagangannya. Kiosnya pun, kata dia, juga makin ramai dikunjungi oleh para pelancong yang datang ke Labuan Bajo.

“Pas KTT ini penjualan makin maju, terus makin ramai dengan orang-orang luar yang datang ke sini. Saya bersyukur sekali dengan adanya KTT ASEAN ini,” kata Apri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com