Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Ungkap Pesan SBY kepada Muhaimin: Saya Ini Sekarang Seorang Pelukis

Kompas.com - 04/05/2023, 05:56 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengungkapkan pesan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Perbincangan itu berlangsung di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023).

Ia menceritakan SBY tak banyak bicara dalam pertemuan tersebut. Presiden ke 6 RI itu lebih banyak mengikuti diskusi antara Muhaimin dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Beliau (SBY) memang sudah menyampaikan,’Cak Imin, saya ini sekarang seorang pelukis, karena itu untuk hal-hal yang bersifat day to day politics itu saya tidak langsung ikut campur, sekarang ada ketumnya, Mas AHY’,” sebut Andi.

Baca juga: SBY dan AHY Bakal Bertemu Cak Imin Malam Ini, Demokrat: Pasti Bicara Koalisi

Menurutnya, SBY hanya membuka obrolan dengan membahas politik tingkat tinggi. Sementara untuk dinamika politik saat ini, diserahkan kepada AHY.

Ia menuturkan, SBY akan angkat bicara jika yang dibahas terkait dengan arah pembangunan bangsa ke depan.

“Tentu saja sebagai negarawan, sebagai mantan presiden, sekali kali perlu lah untuk ikut membicarakan. Mudah-mudahan bisa memberikan arah yang lebih baik,” tutur Andi.

Lebih jauh, Andi mengatakan bahwa sangat mungkin SBY bakal didatangi oleh pimpinan berbagai partai politik (parpol). Namun, ia menampik bahwa kedatangan elite parpol tersebut untuk berkeluh kesah soal dinamika politik terkini.

“(Lebih kepada) Tukar pikiran, memberikan pandangan-pandangan. Pak SBY juga memberikan pandangan,” imbuh dia.

Baca juga: Urungkan Niat Ajak Demokrat Bergabung dengan Koalisi Besar, Muhaimin: Imannya Kuat

Adapun Muhaimin mengungkapkan kedatangannya ke Cikeas merupakan hal yang biasa terjadi dalam setiap momen perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Ia mengaku setiap tahun selalu mendatangi SBY untuk bersilaturahmi. Pasalnya, Demokrat dan PKB pernah bekerja sama ketika SBY menjabat sebagai presiden.

Muhaimin juga sempat menyatakan keinginan untuk menggoda AHY agar mau bergabung dengan koalisi besar yang tengah dijajaki oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Akan tetapi, niat tersebut diurungkan karena sikap AHY masih teguh berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Ya saya belum melamar lah, ternyata imannya masih kuat. Nanti kita tunggu saja, moga-moga sepulang saya dari sini goyah,” ucap Muhaimin sembari tertawa.

Baca juga: Muhaimin dan AHY Sempat Berbincang Empat Mata, Apa Isinya?

Adapun Demokrat telah tergabung dengan Partai Nasdem dan PKS. Ketiga partai ini memberikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024.

Sedangkan PKB membentuk Koalisi KIR bersama Partai Gerindra. Hingga kini, koalisi tersebut belum memutuskan bakal calon presiden yang bakal didukung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com