Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Hari Jalankan Misi, Pesawat Boeing 737 TNI AU Evakuasi 344 WNI dan 15 WNA dari Sudan

Kompas.com - 02/05/2023, 11:53 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) TNI menutup misi kemanusiaan dengan total mengevakuasi 344 warga negara Indonesia (WNI) dan 15 warga negara asing (WNA) dari daerah konflik di Sudan.

Pemulangan tahap ketiga (75 WNI) telah selesai dan mereka tiba menggunakan pesawat Boeing 737 A-7305 milik TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (1/5/2023).

Sedangkan para WNA yang terdiri dari warga Bangladesh, Filipina, Australia dan Sudan, dievakuasi dalam empat sorties penerbangan rute Jeddah-Port Sudan-Jeddah.

“Selama lima hari menjalankan misi, tim evakuasi dan pesawat A-7305 telah berhasil mengevakuasi 344 WNI dan 15 WNA,” kata Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau), Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Menlu Retno: Total 949 WNI Telah Dievakuasi dari Sudan

Fadjar turut menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim evakuasi WNI di Sudan.

Dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI, kedatangan para WNI pada Senin kemarin merupakan pemulangan tahap ketiga evakuasi WNI di Sudan, sekaligus menutup seluruh proses evakuasi.

"Sebanyak 75 WNI dari Sudan telah kembali ke Tanah Air menggunakan pesawat TNI AU. Sebagian besar yang dievakuasi merupakan pelajar dan tiga di antaranya PMI (Pekerja Migran Indonesia)," tulis Kemenlu dalam siaran pers, Senin kemarin.

Adapun total WNI yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan menuju Indonesia mencapai 823 orang, yang terdiri dari 555 laki-laki dan 268 perempuan.

WNI yang telah dipulangkan ke Tanah Air akan menginap di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Baca juga: 75 WNI Ikut Pemulangan Tahap 3 dari Sudan, Total Sudah 823 Orang Sudah Kembali ke RI

Hal ini dilakukan untuk menjalani penanganan lebih lanjut oleh kementerian/lembaga terkait, sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.

Diketahui, konflik militer di Sudan antara Sudan Armed Forces atau Angkatan Bersenjata Sudan dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) terjadi pada 15 April.

Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada 16 April .

Dengan meningkatnya eskalasi konflik tersebut, pada 20 April, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com