Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LHKPN Baru Jokowi, Kekayaannya Naik Rp 10,8 M dalam Setahun, Ini Perinciannya

Kompas.com - 27/04/2023, 14:00 WIB
Syakirun Ni'am,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekayaan Presiden Joko Widodo meningkat hingga Rp 10.898.137.487 atau Rp 10,8 miliar dalam setahun.

Data ini mengacu pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Jokowi terbaru yang disampaikan pada 17 Maret 2023/periodik 2022.

Merujuk pada fitur perbandingan yang disediakan di situs elhkpn.kpk.go.id, jika dibandingkan LHKPN periodik 2021 yang saat itu sebesar Rp 71.471.446.189, kekayaan Jokowi pada LHKPN terbaru ini meningkat 15,25 persen.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, kekayaan Jokowi masih didominasi tanah dan bangunan.

Baca juga: Perbandingan Harta Kekayaan Jokowi, SBY, dan Megawati, Mana Paling Banyak?

Jumlah aset tanah dan bangunan itu tidak berubah, yakni 20 bidang tanah yang tersebar di Jawa Tengah, seperti, Surakarta, Karanganyar, Boyolali, dan Sragen, serta Jakarta Selatan.

Jumlah aset itu tidak berubah, tetapi nilai sejumlah tanah dan bangunan milik Jokowi pada 2022 itu meningkat hingga miliaran rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.

Adapun KPK telah menyatakan, kenaikan kekayaan pejabat negara dalam LHKPN mereka bisa disebabkan perubahan nilai jual obyek pajak (NJOP).

Beberapa aset tanah dan bangunan Jokowi yang naik antara lain tanah dan bangunan 838 meter persegi/500 meter persegi di Surakarta dari Rp 7.285.000.000 menjadi Rp 7.785.000.000.

Baca juga: Jokowi-Iriana Silaturahmi ke Rumah Megawati, Bahas Dinamika Setelah Pencapresan Ganjar

Kemudian, tanah dan bangunan seluas 1.120 meter persegi/648 meter persegi di Surakarta dari Rp 5,6 miliar menjadi Rp 6,72 miliar; dan tanah 716 meter persegi di Surakarta dari Rp 2,86 miliar menjadi Rp 3,22 miliar.

Lalu, tanah dan bangunan seluas 5.362 meter persegi/1992 meter persegu di Surakarta dari Rp 22,5 miliar menjadi Rp 26,81 miliar dan lainnya.

Berdasarkan situs resmi KPK, kenaikan nilai aset tanah dan bangunan Jokowi pada LHKPN periodik 2021 dan 2022 mencapai Rp 6.796.504.000 atau 11,43 persen.

Sementara itu, nilai alat transportasi dan mesin Jokowi turun dari Rp 467.000.000 menjadi Rp 432.000.000, berkurang Rp 35 juta atau 7,49 persen.

Baca juga: Jokowi dan Keluarga Nyaris Makan Buah yang Mengandung Formalin, Ditemukan 3 Jam Sebelum Dimakan

Kenaikan komponen kekayaan Jokowi lainnya terletak pada kas dan setara kas, dari Rp 11.511.130.292 pada LHKPN 2021 menjadi Rp 15.338.433.676 pada LHKPN 2022.

Jumlah itu naik Rp 3.827.303.384 atau 33,25 persen.

Kemudian, utang Jokowi yang tercatat pada LHKPN 2021 sebesar Rp 309.330.103 sudah lunas pada laporan kekayaan 2022.

Sementara itu, harta bergerak lain Jokowi pada LHKPN 2021 dan 2022 tetap, yakni Rp 356.950.000.

Dengan demikian, kekayaan Jokowi pada LHKPN 2022 sebesar Rp 82.369.583.676, meningkat 15,25 persen dari tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com