Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah PPP Dukung Ganjar, Golkar Dinilai Harus Gerak Cepat Tawarkan RK Cawapres

Kompas.com - 27/04/2023, 11:51 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, Partai Golkar harus bergerak cepat setelah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) turut mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Menurut dia, Golkar harus segera mengantisipasi jika akhirnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar karena PPP dan Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke PDI-P.

“Golkar harus bergerak cepat untuk memutuskan bergabung ke Prabowo atau Ganjar agar partai berlambang pohon beringin itu tidak kehilangan golden momentum,” ujar Ari pada Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Setelah PPP Dukung Ganjar, KIB Goyah, dan Sambutan Hangat dari PDI-P

Ari menyatakan, proses negosiasi Golkar dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dihuni oleh Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak akan berjalan semulus itu jika figur yang disodorkan untuk menjadi cawapres adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

“Prabowo dan elite Gerindra pasti kurang srek jika menerima tawaran Airlangga Hartarto karena efek elektoralnya masih minimal. Belum lagi PKB yang telah lebih dulu berduet dengan Gerindra,” ucap dia.

“Tentu Cak Imin dan elite-elite PKB juga tidak mungkin legawa menerima kedatangan Golkar dan menerima sodoran Airlangga harus menjadi cawapres,” kata dia.

Ia mengatakan bahwa nilai tawar Golkar dapat mengalami peningkatan jika mengganti penawaran ke dari Airlangga dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Lain soal jika Golkar mengusung Ridwan Kamil sebagai cawapres. Tentu posisi tawar Golkar tidak akan dipandang sebelah mata oleh partai-partai lain,” ujar dia.

Baca juga: KIB Terancam Bubar, Pengamat: Golkar Kini Hanya Bisa Perjuangkan Airlangga Cawapres

Saat ini, anggota KIB nampak menunjukan sikap yang berbeda. Golkar nampak merapat ke Gerindra. Sementara itu, PPP dan PAN menunjukkan sinyal akan merapat ke PDI-P.

PPP resmi memberikan dukungan pada Ganjar setelah menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Yogyakarta, Selasa (25/4/2023).

Keputusan itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono Rabu (26/4/2023).

Selanjutnya, Mardiono akan segera membangun komunikasi dengan Airlangga dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan soal pengusungan Ganjar itu.

Adapun Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun memberikan sambutan hangat pada PPP yang telah ikut mengusung Ganjar sebagai capres.

Ia lantas menyinggung bahwa kedua parpol sama-sama mengalami situasi sulit di era Orde Baru. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com