Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Jika Jadi Cawapres, Ridwan Kamil Mampu Isi Keterbatasan Ganjar

Kompas.com - 27/04/2023, 08:49 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas memetakan sejumlah nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang berpotensi berduet dengan bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo.

Merujuk hasil survei terakhir, sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dianggap paling layak mendampingi Ganjar. Nama Emil, demikian sapaan akrab Ridwan Kamil, dipilih oleh 16 persen responden.

Menurut analisis Litbang Kompas, dari sisi potensi kapital politik, Emil terbilang mampu mengisi keterbatasan Ganjar. Utamanya terkait perluasan dukungan di Jawa Barat, arena politik dengan jumlah pemilih terbanyak.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pendukung Ganjar Terkonsentrasi di Jateng dan DIY, Jakarta-Banten Masih Minim

Berdasarkan survei Litbang Kompas yang dilakukan secara khusus di Jawa Barat, preferensi publik serta elektabilitas Emil tergolong tinggi. Dari seluruh pendukungnya di Jawa, sebesar 44 persen terkonsentrasi di Jabar.

Sisanya, di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY (22,0 persen), Jawa Timur (19,3 persen), DKI Jakarta (8,3 persen), dan Banten (6,4 persen).

Sementara, pendukung Ganjar terkonsentrasi di Jawa Tengah dan DIY (39,5 persen), lalu Jawa Timur (28,5 persen), Jawa Barat (22,5 persen), DKI Jakarta (4,9 persen), dan Banten (4,6 persen).

Dilihat dari sisi karakteristik pemilih seperti jenis kelamin pendukung, Emil juga mampu melengkapi Ganjar. Emil yang lebih banyak didukung kaum perempuan (56,1 persen) dapat menutupi keterbatasan Ganjar yang cenderung dipilih kaum laki-laki (53,5 persen).

Baca juga: Sinyal Prabowo Tolak jadi Cawapres Ganjar dan Respons PDI-P

Begitu pula, dari sisi usia. Meski mayoritas pendukungnya datang dari kalangan usia 24-40 tahun (32,9 persen), pendukung Emil yang berusia lebih dari 60 tahun masih tergolong besar (14,5 persen).

Sebaliknya, Ganjar banyak didukung kalangan kaum muda rentang usia 24-40 tahun (41,5 persen), namun kurang mendapat dukungan dari kalangan tua lebih dari 60 tahun (3,7 persen).

Dari sisi pilihan partai politik pun, pendukung Ridwan Kamil cenderung tersebar di berbagai parpol. Meski kini telah menjadi bagian dari Partai Golkar, pendukung Emil banyak datang dari pemilih PDI-P (19,7 persen), Partai Gerindra (12,1 persen), dan Partai Demokrat (9,2 persen).

Pendukung Emil yang datang dari pemilih Golkar hanya di kisaran 8,1 persen, sama besarnya dengan pendukung yang datang dari pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sisanya, pendukung Ridwan Kamil merupakan pemilih Nasdem (6,4 persen) dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (4,0 persen).

Sementara, pendukung Ganjar terkonsentrasi dari pemilih PDI-P (39,5 persen). Ada pula pemilih Golkar yang mendukung Ganjar (7,2 persen).

Sisanya, pendukung Ganjar datang dari pemilih PKB (6,6 persen), Gerindra (5,3 persen), Demokrat (4,6 persen), Nasdem (4,3 persen), dan PKS (3,0 persen).

Proporsionalitas pendukung Emil dari sisi latar belakang partai ini pun dinilai menjadi nilai lebih lantaran basis dukungan Ganjar terpusat pada PDI-P.

Baca juga: Jasa Besar Puan buat Ganjar: Dulu Jadi Panglima Tempur di Pilkada, Kini Pimpin Pemenangan Pilpres

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com