Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Besar Puan buat Ganjar: Dulu Jadi Panglima Tempur di Pilkada, Kini Pimpin Pemenangan Pilpres

Kompas.com - 27/04/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan akhirnya mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) yang akan mereka usung pada Pemilu 2024.

Deklarasi pencapresan ini mengakhiri spekulasi panjang publik terkait sosok jagoan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Sebelumnya, di internal PDI-P, Ganjar disebut-sebut bersaing dengan Puan Maharani, sang putri mahkota partai, memperebutkan tiket pencapresan.

Baca juga: PPP Dukung Ganjar Capres Usai Musyawarah Selama 3 Hari

Namun, meski akhirnya tak dicapreskan, bukan berarti Puan tidak berperan besar buat partainya pada pemilu mendatang. Putri Megawati itu mendapat mandat langsung dari ibundanya untuk memenangkan Ganjar.

Ini menambah daftar panjang “jasa” Puan buat kiprah politik Gubernur Jawa Tengah itu. Sebelumnya, Puan juga punya andil besar mengantarkan Ganjar menjadi orang nomor satu di Jateng.

Panglima tempur

Pada Pilkada Jawa Tengah 2013 lalu, Puan bertugas memimpin tim pemenangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko yang dipasangkan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur.

Ketika itu, Puan masih menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI. Sementara, sebelum dicalonkan sebagai gubernur, Ganjar merupakan anggota DPR RI dari partai banteng.

Baca juga: PDI-P Buka Sinyal Kerja Sama Politik dengan PPP Usai Usung Ganjar Capres

Di bawah komando Puan, tim pemenangan Ganjar-Heru berhasil memenangkan pertarungan, mengalahkan petahana Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dan Hadi Prabowo-Don Murdono. Ganjar-Heru mengantongi 6.962.417 atau 48,82 persen suara.

Momen kontestasi Pilkada Jateng 2013 tersebut dikenang Puan baru-baru ini. Dia bilang, saat itu tim yang dia pimpin solid untuk memenangkan Ganjar.

"Ingat enggak, dulu kan saya ketua tim pemenangannya Mas Ganjar waktu di Jawa Tengah. Kita solid, kita bisa memenangkan Jawa Tengah, kita bisa memenangkan Mas Ganjar menjadi gubernur," kata Puan dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (12/1/2023).

Puan pun membantah hubungannya dengan Ganjar renggang karena memperebutkan tiket pencapresan PDI-P. Dia justru berharap soliditas partai banteng terus menguat.

"Saya berharap kita selalu punya tim yang kuat dan solid itu untuk menjaga kantong-kantong PDI Perjuangan," ucap Puan.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Belum Menjamin Kemenangannya pada Pilpres 2024

Menangkan Ganjar

Tahun-tahun berlalu, nama Ganjar terus melesat di panggung politik. Lewat Pilkada Jateng 2018, dia terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah yang kedua kalinya untuk masa jabatan 2018-2023.

Pasca Pemilu 2019, elektabilitas Ganjar terus menanjak. Sejak akhir 2021 lalu, mantan anggota DPR RI itu memimpin klasemen survei elektabilitas capres menurut berbagai lembaga.

Tingkat elektoral Ganjar tembus 30 persen, menggeser posisi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Meski demikian, belakangan elektabilitas Ganjar mengalami penurunan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com