"Pada jam 13.45 WIB dengan mengucap bismillah, menetapkan Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai, ditingkatkan tugasnya sebagai calon presiden," ujar Megawati Soekarnoputri, tepat tanggal 21 April 2023, yang juga dirayakan sebagai Hari Kartini, salah satu momen bersejarah bagi perempuan di Indonesia.
Bagi saya secara pribadi, prediksi yang acapkali saya sampaikan di dalam tulisan-tulisan opini saya tentang Ganjar Pranowo selama ini akhirnya terbukti.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dengan sangat rasional dan sadar, akhirnya menjatuhkan pilihan pada kader yang paling masuk akal secara matematis untuk memenangkan pemilihan presiden tahun 2024 nanti, yakni Ganjar Pranowo.
Namun yang lebih penting, penantian panjang publik nasional selama dua tahun terakhir terkait siapa calon presiden partai berlogo Banteng Moncong Putih tersebut terjawab sudah di satu sisi.
Di sisi lain, rivalitas antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang dalam dua tiga tahun terakhir sempat membuat hubungan PDIP dan Jokowi bergejolak pun berujung manis.
Dengan begitu, PDIP kembali berhasil membuktikan diri sebagai partai modern yang sensitif dan peduli terhadap aspirasi publik.
PDIP tidak hanya partai ideologis yang merangkai relasi politik dengan konstituennya dalam balutan spirit Soekarnoisme, tapi juga partai politik modern yang dijalankan secara profesional di satu sisi dan keputusan-keputusan politiknya didasarkan atas kalkulasi rasional di sisi lain.
Sementara bagi Ganjar Pranowo, perjalanan dua tahun belakangan menjadi ajang pembuktian diri yang sangat dinamis, penuh dengan fluktuasi dan ketidakpastian politik.
Namanya sangat jarang disebut secara gamblang oleh PDIP selama ini sebagai kandidat potensial yang akan menjadi calon presiden resmi partai.
Namun, Ganjar Pranowo berhasil membuktikan dirinya sebagai kader loyal, bahkan sangat loyal. Meski bermodal angka elektabilitas yang sangat ciamik, nyaris selalu teratas di setiap survei, Ganjar Pranowo tidak tergoda untuk umbar diri ke partai-partai politik lain.
Padahal dengan berbagai sikap "pengabaian politik" yang ditunjukkan PDIP selama ini, entah sengaja atau bagian dari strategi PDIP atau bukan, Ganjar terus dituntut oleh beberapa pihak untuk mencari biduk politik lain.
Tapi dengan tenang dan santai, Ganjar Pranowo bertahan di PDIP dengan segala aturan main internal yang ada.
Ganjar Pranowo berdiri tegak bersama DPP PDIP menolak rencana kehadiran Tim kesebelasan Israel di Bali yang berujung pembatalan gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia, meskipun dampaknya sempat menggerus elektabilitasnya.
Dengan lain perkataan, keputusan besar PDIP hari Jumat, 21 April 2023 lalu, adalah buah dari dialektika panjang, baik bagi PDIP, maupun bagi Ganjar Pranowo, dialektika yang sangat dinamis dan penuh dengan pembelajaran politik bagi kedua belah pihak.
Kini, setelah diresmikan sebagai calon presiden dari PDIP, diprediksi ada tiga calon presiden yang akan berlaga di pemilihan tahun 2024 nanti, yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.