SABTU, 22 April 2023, jam 13.00 WIB, saya dan bakal calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ganjar Pranowo berbincang-bincang singkat lewat handphone.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang sehari sebelumnya ditetapkan sebagai calon dari PDI Perjuangan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di tempat Prabu Siliwangi dinobatkan sebagai Raja Pajajaran tahun 1421, sedang dalam perjalanan dari Solo ke Purbalingga, Jawa Tengah.
“Mas Osdar, masih ingatkah hari Sabtu, 4 Oktober 2014, di Solo kita berdua berbincang-bincang tentang Gunung Lawu? Ketika itu, Mas Osdar baru saja dari tempat tinggal Pak Jokowi,” kata Ganjar pada saya lewat telepon.
“Ya saya ingat,” jawab saya.
“Ketika itu, Bung Ganjar mengatakan kepada saya, bahwa Mas Ganjar adalah anak Gunung Lawu,” kata saya lebih lanjut.
Sebelum bertemu Ganjar, waktu itu saya bersama beberapa orang teman, antara lain Maria Hamid (pegawai perusahaan minyak bumi Italia, ENI), Romo Somar MSC, Budi Kuncoro (sekarang staf khusus Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan), pemain gitar Abdi Negoro, Romo Beni Susetyo, dan Wali Kota Solo (waktu itu) FX Hadi Rudyatmo berada di rumah Jokowi.
Waktu itu kami dan Jokowi membahas kemungkinan gagalnya pelantikan presiden di Gedung MPR/DPR Senayan, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014.
Pertemuan dan pembahasan kemungkinan gagalnya pelantikan presiden itu selesai setelah saya mengatakan kepada Jokowi,“Setahu saya presiden yang dahulu kalau ada masalah dibawa ke Gunung Lawu”.
“Saya tahu maksud Mas Osdar,” kata Jokowi waktu itu.
”Pak Rudi tolong disiapkan untuk acara di Lawu,” lanjut Jokowi kepada wali kota Solo masa itu.
Seperti diketahui Gunung Lawu menurut kepercayaan sebagian orang Jawa, adalah gunung bersejarah yang mistis, tempat para raja-raja Majapahit dan Mataram bermeditasi atau mencari inpirasi.
Pangeran Samber Nyawa atau Pangeran Mangkunagara I juga dikenal sebagai Sunan Gunung Lawu.
Coba baca buku “Samber Nyawa – Kisah Perjuangan Seorang Pahlawan Nasional - Pangeran Mangkunegara I (1726 – 1795),“ tulisan sejarahwan MC Ricklefs yang tebalnya 578 halaman (diterbitkan penerbit Kompas 2021).
Kembali ke perbincangan singkat saya dengan Ganjar Pranowo hari Sabtu, sehari setelah pemakaian kopiah oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati kepada capres dari partai terbesar di Indonesia tersebut.
Kepada Ganjar, saya mengatakan bahwa sebelum saya kontak dengan bakal calon presiden untuk pemilihan presiden 2024 itu, saya baru saja mendapat telepon dari ahli sejarah politik masyarakat Sunda tradisional, DR Indiana Ngenget M.Si.