Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Pencapresan Ganjar oleh PDI-P Dinilai Tepat, Saat Silaturahmi Lebaran Akan Jadi Buah Bibir

Kompas.com - 21/04/2023, 20:38 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai bahwa pengumuman Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kader yang didukung PDI-P maju Pilpres 2024 pada hari ini sudah sangat tepat.

Pria yang akrab disapa Totok itu menyampaikan bahwa pemilihan hari pengumuman yaitu Jumat (21/4/2023), tepat sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri sebagaimana jadwal pemerintah, merupakan keputusan yang bagus dari segi pemasaran politik.

"Secara marketing ini menarik. Kita tahu besok momen silaturahmi keluarga-keluarga se-Indonesia," kata dia dalam wawancara Kompas TV, Jumat.

Baca juga: BaraJP: Jokowi Dukung Ganjar pada Pemilu 2024

Ia memprediksi bahwa pengumuman Ganjar sebagai capres PDI-P yang dilakukan sehari sebelum Lebaran dapat meningkatkan popularitas yang bersangkutan karena Ganjar akan menjadi buah bibir di berbagai pertemuan.

Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir, hasil riset berbagai lembaga survei menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar sempat merosot cukup signifikan.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat elektabilitas Ganjar melorot 9,4 persen sejak Februari 2023.

Sementara itu, hasil survei Indikator Politik mengungkapkan tingkat keterpilihan Ganjar melemah 7-8 persen sejak Maret 2023, sedikit banyak dipengaruhi faktor pernyataan penolakannya terhadap kedatangan timnas sepakbola Israel U-20 yang membuat perhelatan Piala Dunia U-20 urung diselenggarakan di Indonesia.

"Biasanya secara sosiologis dengan anggota keluarga yang sudah lama tidak bertemu itu, pergunjingan atau gosip itu, menurut saya momen yang sangat tepat untuk mendapatkan efek marketing," lanjut Totok.

Baca juga: Ditanya Perasaannya Jadi Capres PDI-P, Ganjar: Perasaan Apa? Biasa Saja

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyatakan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk mengikuti Pilpres 2024.

Hal ini ditetapkan dan diumumkan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023).

Dalam acara ini hadir Presiden Joko Widodo serta sejumlah elite PDI-P antara lain Puan Maharani, Hasto Kristiyanto, Prananda Prabowo, Olly Dondokambey, dan Pramono Anung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com