Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh dengan Polisi di Kupang di Laga Futsal, TNI Sebut 'Diserang' Lebih Dulu

Kompas.com - 21/04/2023, 16:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Danpuspom TNI, Laksamana Muda Edwin menerangkan, awal mula kerusuhan personel TNI dengan polisi usai pertandingan futsal di Kupang, NTT, ketika laga berlangsung sengit.

Edwin berujar, saat itu laga mempertemukan Tim Polda NTT dan Tim P&K Kabupaten Sowe. Sekitar pukul 21.00 WITA, kedua tim berbagi angka 4-4, sebelum tim Polda NTT kebobolan sehingga skor berubah 4-5.

"Inilah awal terjadi kerusuhan. Pada waktu gol, salah satu suporter dari tim Polda turun dari tribun dan meloncat," kata Edwin dalam jumpa pers, Jumat (21/4/2023).

Baca juga: Pelaku Bentrok TNI Vs Polri di Kupang Didesak Diseret ke Peradilan Umum

Menurut TNI, suporter tim Polda NTT yang lebih dulu melakukan serangan fisik.

"Saat itu tim pengamanan Denpom IX Kupang menghalau suporter tersebut karena khawatir kerusuhan. Petugas Denpom tiba-tiba diserang dari belakang yang diduga oknum Polri pendukung tim Polda. Situasi memanas, kondisi di GOR Kupang jadi panas," jelas dia.

Kerusuhan kemudian semakin parah, diklaim karena adanya suporter lain yang mengambil video pertikaian itu dan menyebarkannya lewat media sosial.

"Kemudian ada orang tidak dikenal yang diduga prajurit TNI mendatangi GOR, melakukan penyerangan dan pelemparan botol minuman kepada suporter tim Polda," ujar Edwin.

Baca juga: Kapolda NTT Sebut Kericuhan di Kupang akibat Anggota TNI dan Polri Salah Paham, Ini Kronologinya

Eskalasi konflik ini pun merembet keluar GOR Kupang dengan terjadinya perusakan fasilitas.

Edwin mengeklaim, situasi sudah dikendalikan sejak Kamis (20/4/2023), seiring pertemuan petinggi TNI-Polri bersama Wali Kota Kupang. Puspom TNI juga telah mengirim tim untuk patroli mencegah perusakan lanjutan.

"Tujuannya untuk mencegah keberluasan kerusuhan. Masing-masing pihak sudah sepakat. Alhamdulillah hasil dari pertemuan tersebut situasi di Kota Kupang sudah terkendali," lanjut dia.

"Kami dari Puspom TNI sudah mengirim tim investigasi untuk mencari tahu penyebab pasti kejadian ini," imbuh Edwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com