Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Ungkap Telah Berdialog dengan Jokowi Tetapkan Ganjar Jadi Capres PDI-P

Kompas.com - 21/04/2023, 14:34 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku telah melakukan dialog dengan sejumlah tokoh, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penetapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo sebagai calon presiden (capres).

Adapun per Jumat (21/4/2023) siang ini, Megawati mengumumkan secara resmi penetapan Ganjar menjadi capres dari PDI-P.

“Saya juga berdialog dengan berbagai tokoh bangsa termasuk presiden kita, Bapak Jokowi juga dengan jajaran internal partai,” kata Megawati dalam pengumuman yang ditayangkan langsung di kanal YouTube PDI Perjuangan, Jumat.

“Maupun dengan Mas Prananda Prabowo yang juga adalah anggota partai dan Mba Puan Maharani yang juga kader dan petugas partai yang telah lama digembleng menjadi pemimpin,” ujarnya lagi.

Baca juga: Umumkan Ganjar Capres PDI-P, Megawati Diapit Jokowi dan Prananda Prabowo

Megawati lantas mengungkapkan bahwa tugasnya selaku Ketua Umum partai untuk secara prerogatif menetapkan capres dari PDI-P bukan tugas yang ringan.

Ia mengaku selama ini terus mencermati soal situasi politik, pendidikan politik, serta kaderisasi kepemimpinan di partainya yang hingga saat ini kerap melahirkan banyak pemimpin.

Tak hanya itu, Megawati juga mengaku telah melakukan kontemplasi dan melakukan pertimbangan panjang sebelum membuat keputusan soal penetapan capres.

“Dengan sebuah kontemplasi proses panjang tersebut setelah selama ini memikirkan melihat dan mencermatii apa yang telah menjadi harapan rakyat serta memohon petunjuk kepada Allah SWT,” katanya.

Baca juga: Resmi, Ganjar Pranowo Capres PDI-P

Sebagaimana diketahui, Megawati memang sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut dikatakan juga membahas soal nama capres yang bakal diusung PDI-P di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com