Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Omicron Arcturus di Tengah Momen Lebaran 2023

Kompas.com - 18/04/2023, 10:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Subvarian baru Omicron XBB.1.16 atau subvarian Arcturus disebut bisa menjadi ancaman pada momen Lebaran pada tahun 2023.

Meski masih terkendali dan tidak mengerikan seperti varian Delta yang menyebar pada Juli 2021 lalu, subvarian ini dinilai lebih cepat bermutasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah memperingatkan bahaya Arcturus ini sangat mirip dengan varian Kraken atau XBB.1.5 yang mendominasi di Amerika.

Kraken adalah varian Covid-19 yang paling menular. Tetapi, mutasi tambahan pada protein lonjakan virus, yang menempel dan menginfeksi sel manusia, berpotensi membuat varian tersebut lebih menular dan bahkan menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Untuk alasan ini, XBB.1.16 atau arcturus dianggap salah satu varian yang harus diperhatikan.

Baca juga: Bertambah 5, Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus di Indonesia Jadi 7 Orang

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril menyampaikan bahwa subvarian baru ini menyebar di berbagai negara. Beberapa negara bahkan telah melaporkan kenaikan kasus.

"Ada 22 negara yang melaporkan terjadi kenaikan kasus, 5 terbesar adalah India, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Australia," kata Syahril di gedung Adhyatma Kemenkes, Senin (17/4/2023).

7 kasus di Indonesia

Di Indonesia sendiri, Arcturus sudah dideteksi masuk dan menginfeksi 7 orang.

Menurut laporan Kemenkes awal pekan ini, terdapat tambahan 5 kasus dari sebelumnya hanya 2 kasus.

Syahril mengatakan, lima kasus tambahan itu berasal dari dua wilayah, yaitu dari Surabaya dan Jakarta.

Baca juga: Lima Kasus Covid-19 Arcturus Berasal dari Transmisi Lokal

Secara rinci, yakni dari National Hospital Surabaya Jawa Timur, RS Graha Kedoya Jakarta, Laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia, dan RSUD Kebayoran Baru.

"Ada tambahan lima (kasus), dua dari Surabaya dan tiga di Jakarta. Alhamdulillah semua dalam keadaan gejala yang ringan," ujar Syahril.

Kelima kasus ini merupakan transmisi lokal. Artinya, enam kasus Arcturus di Indonesia berasal dari transmisi lokal dan satu dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), yaitu India.

Gejala Arcturus yang paling sering dialami adalah mata merah, batuk, demam, tidak nafsu makan, sakit di seluruh badan, dan sebagainya.

Baca juga: Dampak Omicron Arcturus Diprediksi Terasa 2-3 Minggu Lagi, Anggota DPR Wanti-wanti Momen Lebaran

Longgarnya kebijakan

Ancaman arcturus ini datang di tengah longgarnya kebijakan Covid-19 selama masa Lebaran, menyusul dihapusnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Terlebih, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet telah resmi ditutup pada 31 Maret 2023 lalu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com