Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kasus Covid-19 Arcturus Berasal dari Transmisi Lokal

Kompas.com - 17/04/2023, 19:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, lima kasus tambahan Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau subvarian Arcturus di Indonesia merupakan transmisi lokal.

Sebelumnya, kasus ini hanya diderita oleh dua orang, satu di antaranya berasal dari perjalanan luar negeri yaitu India.

Dengan demikian, 6 kasus Arcturus di Indonesia berasal dari transmisi lokal dan 1 sisanya berasal dari luar negeri.

"Semuanya (lima kasus tambahan) dari dalam negeri, yang lima dari dalam negeri," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Gedung Adhyatma Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Bertambah 5, Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus di Indonesia Jadi 7 Orang

Kemenkes masih mencari status vaksinasi lima kasus tambahan tersebut.

"Belum (didata status vaksinasi), masih surveilans. Gejalanya enggak ada (yang berat)," ujar dia.

Sebelumnya Syahril menyampaikan, lima kasus tambahan itu berasal dari dua wilayah, yaitu dari Surabaya dan Jakarta.

Rinciannya, dari National Hospital Surabaya Jawa Timur, RS Graha Kedoya Jakarta, Laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia, dan RSUD Kebayoran Baru.

Lebih lanjut Syahril menyampaikan, subvarian baru ini memang menyebar di berbagai negara. Beberapa negara bahkan telah melaporkan kenaikan kasus.

Gejala Arcturus yang paling sering dialami adalah batuk, demam, tidak nafsu makan, sakit di seluruh badan.

"Ada 22 negara yang melaporkan terjadi kenaikan kasus, 5 terbesar adalah India, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Australia," kata dia.

Baca juga: Omicron Arcturus Masuk Indonesia, Pemerintah Didorong Percepat Vaksinasi Booster

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperingatkan bahaya Covid-19 subvarian baru Arcturus. XBB.1.16 atau dijuluki "Arcturus" ini sangat mirip dengan "Kraken" XBB.1.5 yang dominan di AS.

"Kraken" seperti dilansir dari Yahoo News, adalah varian Covid-19 yang paling menular.

Namun, mutasi tambahan pada protein lonjakan virus yang menempel dan menginfeksi sel manusia membuat varian tersebut lebih menular dan bahkan menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Untuk alasan ini, dan karena meningkatnya kasus di Timur, XBB.1.16 dianggap salah satu varian yang harus diperhatikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com