JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan, pihaknya menjadwalkan mengadakan pertemuan khusus antara partainya dengan Partai Gerindra selepas Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Hal ini ia sampaikan merespons pertanyaan soal kemungkinan kedua pimpinan partai bertemu untuk membahas pembentukan koalisi besar.
"Tentunya kalau buka puasa bersama kan kelihatannya enggak pas karena ada arahan dari pemerintah, mungkin kita tunggu halalbihalal, tunggu lah H+7 setelah Idul Fitri," kata Lodewijk di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Survei LSI: Mayoritas Pendukung Gerindra Dukung Prabowo Jadi Capres, Sebagian Pilih Anies
Lodewijk pun menilai, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah sering berkomunikasi, meski kedua partai belum mengadakan pertemuan resmi. Sebab, Airlangga dan Prabowo sama-sama duduk sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Selain itu, kata Lodewijk, Airlangga dan Prabowo juga sama-sama hadir dalam acara silaturahmi Ramadhan yang dihadiri oleh partai politik pendukung pemerintah minus PDI Perjuangan dan partai Nasdem pada dua pekan lalu.
"Beliau berdua itu kan sama-sama di kabinet, mungkin sering banget ngobrol tanpa, ini kan ada pertemuan ini kelaitan simbolis dan ramai, padahal mereka sering banget," ujar dia.
Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpeluang bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk menjadi sebuah koalisi besar.
Baca juga: Sandiaga Pamit Keluar dari Gerindra, Prabowo Minta Dipikirkan Lagi
Wacana ini mengemuka setelah ketua umum kelima partai politik di atas bertemu dalam acara silaturahmi Ramadhan di kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023) lalu.
Pada pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu berpeluang bergabung. Prabowo menilai, kedua koalisi satu frekuensi.
“Ternyata ada. Jadi kami merasa dalam frekuensi yang sama ya, ada kecocokan, dan kalau dilihat, pimpinan partai kami sudah masuk. Cak Imin ya, kami sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” kata Prabowo.
Kendati demikian, Menteri Pertahanan itu belum mau menjawab secara gamblang terkait rencana penggabungan KIB dan KIR.
Namun demikian, dia memastikan, ketua umum partai masing-masing koalisi akan berkomunikasi lebih intens lagi.
“Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens,” ujar Prabowo.
Baca juga: Gerindra Anggap Prabowo Sosok Pemimpin yang Mampu Menengahi Semua Pihak
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo langsung melontarkan kata "cocok" seandainya KIB dan KIR bersatu untuk menghadapi Pemilu 2024.
“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” kata kepala negara kepada awak media.
Setelah pertemuan tersebut, Partai Golkar dan Partai Gerindra rutin menerima kunjungan dari partai-partai politik pendukung pemerintah.
Partai Gerindra sudah dikunjungi oleh Partai Perindo, Partai Bulan Bintang, PAN, dan PKB.
Sementara itu, Partai Golkar dikunjungi oleh Partai Perindo pada hari ini, Senin 10 April.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.