JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengungkit hubungan baik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait elektabilitas Prabowo yang meningkat, sehingga unggul di survei capres Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Habiburokhman menilai, publik mengamati komunikasi yang terjadi antara Prabowo dan Jokowi, sehingga berdampak kepada elektabilitas Prabowo.
"Ya berbagai macam faktor tentu. Di antaranya kan komunikasi yang sangat baik, dan itu dipantau publik antara Pak Jokowi, Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Itu kan bagus," ujar Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Survei LSI: Pendukung PDI-P Mayoritas Dukung Ganjar, tapi Mulai Banyak yang Pilih Prabowo
Selain itu, Habiburokhman menduga publik juga menilai seberapa loyal Prabowo dalam memegang teguh suatu komitmen.
Menurutnya, loyalitas Prabowo membuatnya jadi dipandang positif oleh publik.
"Apalagi kan Pak Jokowi itu kan tokoh bangsa yang pengikutnya sangat banyak, pengagumnya sangat banyak. Jadi tentu gestur politik beliau juga diamati oleh pengikutnya," tuturnya.
"Jadi selain kerja Pak Prabowo sendiri, ya kan, kinerja beliau di Kemenhan, kinerja beliau di Partai Gerindra dan sebagainya, di dapil, tentu juga pengaruh yang sangat besar dari baiknya hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi," imbuh Habiburokhman.
Baca juga: Sandiaga Pamit Keluar dari Gerindra, Prabowo Minta Dipikirkan Lagi
Sebelumnya, hasil survei LSI terkini menunjukkan Prabowo Subianto menduduki elektabilitas teratas dalam simulasi tiga nama bakal calon presiden (capres).
Ketua Umum Partai Gerindra itu memiliki elektabilitas sebesar 30,3 persen.
"Disusul oleh Ganjar Pranowo 26,9 persen dan Anies 25,3 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei secara daring, Minggu (9/4/2023).
Dari hasil tersebut, Djayadi melihat adanya penurunan signifikan pada elektabilitas Ganjar. Pada simulasi tiga nama capres, misalnya, Ganjar disebut turun 8 persen elektabilitasnya dibandingkan survei periode Februari 2023.
"Ganjar Pranowo selama dua bulan terakhir turun sekitar 8 persen, dari 35 persen ke 26,9 persen," ujar Djayadi.
Baca juga: Dasco: Sandiaga Uno Sudah Pamit ke Prabowo
Kendati demikian, Djayadi tak melihat penurunan suara Ganjar beralih ke Prabowo maupun Anies.
Namun, yang pasti dikatakannya adalah, Prabowo mengalami peningkatan elektabilitas pada survei kali ini sekitar 3,6 persen.
"Dari (sebelumnya) 26,7 persen (menjadi 30,3 persen)," imbuh dia.
"Sementara, Anies cenderung stabil mengalami penguatan sedikit sebesar 1,3 persen," tambahnya.
Namun, ia menduga, turunnya suara Ganjar beralih kepada responden yang menjawab tidak tahu atau belum memiliki pilihan untuk capres.
Baca juga: Survei LSI: Pemilih Prabowo-Sandiaga pada Pemilu 2019 Kini Mayoritas Dukung Anies
"Tapi itu dugaan, cuma poin utamanya terjadi penurunan signifikan," tutur Djayadi lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.