Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Pemilih Prabowo-Sandiaga pada Pemilu 2019 Kini Mayoritas Dukung Anies

Kompas.com - 10/04/2023, 13:32 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan, pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilu 2019 lalu mayoritas memberikan dukungan buat Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Dari 44,5 persen pemilih Prabowo-Sandiaga, sebanyak 44 persen di antaranya kini mendukung Anies.

Lalu, 41,1 persen mendukung Prabowo, dan 11,2 persen mendukung Ganjar Pranowo.

"Untuk pemilih Prabowo dan Sandi pada Pemilu 2019, ini terlihat terbelah dua antara (mendukung) Anies dan Prabowo, sedikit sekali yang ke Ganjar," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei daring, Minggu (9/4/2023).

Baca juga: Tak Lagi Anggap Anies Antitesis Jokowi, Hasto PDI-P: Ternyata Belum Cocok

Survei yang sama memperlihatkan, mayoritas pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019 lalu memberikan dukungan buat Ganjar Pranowo atau Prabowo.

Dari 55,5 persen massa Jokowi-Ma'ruf, 39,3 persen menyatakan dukungan buat Ganjar, lalu 30,8 persen mendukung Prabowo.

Ada pula 16,9 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf yang kini mendukung Anies Baswedan.

"Anies masih sangat banyak mengandalkan pemilih Prabowo, sementara Prabowo juga masih mengandalkan pemilihnya sendiri pada 2019, tapi mulai memperoleh dukungan yang cukup banyak dari pemilih Jokowi," terang Djayadi.

Dalam survei ini, massa pendukung kandidat capres juga dikelompokkan berdasar tingkat kepuasan responden terhadap kinerja presiden. Didapati temuan bahwa mayoritas publik yang puas terhadap kinerja Jokowi cenderung memberikan dukungan buat Prabowo dan Ganjar.

Baca juga: AHY Tuding Moeldoko Ajukan PK untuk Gagalkan Pencapresan Anies

Dari 76,8 persen responden yang menyatakan sangat atau cukup puas terhadap Jokowi, sebanyak 31,3 persen mendukung Prabowo jadi capres. Lalu, 30,2 persen memilih Ganjar. Ada pula 20,8 persen responden yang memilih Anies.

Sebaliknya, mayoritas publik yang mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi cenderung mendukung Anies sebagai capres.

Dari 19,7 persen responden yang kurang atau tidak puas sama sekali dengan Jokowi, sebanyak 44,3 persen mendukung Anies. Lalu, 28 persen dari kelompok ini mendukung Prabowo, dan 13,8 persen memilih Ganjar.

"Jadi yang puas kepada Presiden cenderung memilih Prabowo dan Ganjar, sementara tidak puas kepada kinerja Presiden itu cenderung lebih banyak berkumpul di Anies," ujar Djayadi.

Adapun dalam survei ini, elektabilitas Prabowo berada di urutan wahid yakni 30,3 persen. Angka itu naik signifikan dibanding survei Februari 2023 yang mana elektabilitas Prabowo saat itu sebesar 26,7 persen.

Sementara, pada survei Januari 2023, tingkat elektoral Menteri Pertahanan itu lebih rendah lagi, yakni 23,2 persen.

Kemudian, elektabilitas Ganjar tergeser di peringkat kedua. Pada survei Januari 2023, politisi PDI Perjuangan itu mengantongi elektoral 36,3 persen.

Pada survei Februari 2023, angka tersebut sedikit turun menjadi 35,0 persen. Lalu, pada survei April 2023, elektabilitas Ganjar anjlok sekitar 8,1 persen menjadi 26,9 persen.

Baca juga: Soal Wacana Dipasangkan dengan Anies, Sandiaga Uno Tunggu Prabowo Legowo

Di urutan ketiga ada nama Anies Baswedan. Tingkat elektoral Anies pada Januari 2023 sebesar 24,2 persen, lalu menurun sedikit menjadi 24,0 persen pada Februari 2023, dan naik menjadi 25,3 persen pada April 2023.

Untuk diketahui, survei LSI ini digelar pada 31 Maret-4 April 2023 yang melibatkan 1.229 responden yang dipilih secara acak.

Survei dilakukan melalui wawancara lewat telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com