JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan, pendukung Presiden Joko Widodo kini tak hanya memberikan dukungan buat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebagian massa Jokowi mulai mengalihkan dukungan buat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ini berimbas pada naiknya tingkat elektabilitas Prabowo sebagai kandidat calon presiden (capres). Sebaliknya, angka elektoral Ganjar menurun signifikan.
"Sebagian pemilih Jokowi kemudian mulai menoleh kepada Pak Prabowo, tidak lagi semata-mata kepada Pak Ganjar, maka mulai turun," kata Djayadi dalam rilis survei daring, Minggu (9/4/2023).
Baca juga: Gerindra: Semua Partai Ngarep Prabowo Jadi Magnet Koalisi Besar di Pemilu 2024
Dalam survei terbaru LSI mengenai elektabilitas tiga nama kandidat capres, tingkat elektoral Prabowo berada di urutan wahid yakni 30,3 persen.
Angka itu naik signifikan dibanding survei Februari 2023 yang mana elektabilitas Prabowo saat itu sebesar 26,7 persen.
Sementara, pada survei Januari 2023, tingkat elektoral Menteri Pertahanan itu lebih rendah lagi, yakni 23,2 persen.
Sebaliknya, elektabilitas Ganjar tergeser di peringkat kedua. Pada survei Januari 2023, politisi PDI Perjuangan itu mengantongi elektoral 36,3 persen.
Pada survei Februari 2023, angka tersebut sedikit turun menjadi 35,0 persen. Lalu, pada survei April 2023, elektabilitas Ganjar anjlok sekitar 8,1 persen menjadi 26,9 persen.
Baca juga: Survei LSI: Simulasi Tiga Capres, Elektabilitas Prabowo Teratas dengan 30,3 Persen
Menurut Djayadi, ada sejumlah faktor yang menyebabkan elektabilitas Prabowo naik dan Ganjar merosot. Salah satunya, sinyal dukungan atau endorsement yang berulang kali dimunculkan Jokowi ke Prabowo.
Memang, sebelumnya, Ganjar dicitrakan sebagai sosok penerus Jokowi. Pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 lalu disebut-sebut bakal memberikan dukungannya buat Ganjar.
Namun, karena kerapnya Prabowo di-endorse Jokowi, sebagian massa presiden perlahan mulai berpindah ke Prabowo, tak lagi semata-mata di pihak Ganjar.
Ini diperkuat dengan temuan survei LSI yang memperlihatkan bahwa publik yang puas terhadap kinerja kepala negara cenderung mendukung Prabowo (31,3 persen), lalu Ganjar (30,2 persen).
"Kalau kita berpikir secara sederhana, penurunan 8,1 persen turunnya suara Ganjar itu terpecah ke menjadi undecided voters, lalu sebagian ke Prabowo, sedikit ke Anies (mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan)," terang Djayadi.
Selain itu, lanjut Djayadi, anjloknya elektoral Ganjar juga disebabkan karena batalnya gelaran Piala Dunia U20 di Tanah Air.