Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elite Partai Politik Mulai Samakan Visi-Misi Jelang Pemilu 2024

Kompas.com - 09/04/2023, 07:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sibuk sepekan terakhir. Di tempat tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra menerima rekan sekoleganya dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan catatan Kompas.com, setidaknya sudah tiga ketua umum menyambangi Prabowo. Mulai dari Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Ketiganya kompak menyatakan, selain karena silaturahmi Ramadhan, pertemuan juga dilangsungkan untuk membahas lobi-lobi politik jelang Pemilu 2024.

Saat bertemu Hary Tanoe, misalnya, Prabowo mengajak Perindo untuk bergabung ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). KIR sendiri merupakan koalisi besutan Gerindra bersama Partai Kebangkitan Bangsa.

Baca juga: Soal Wacana Dipasangkan dengan Anies, Sandiaga Uno Tunggu Prabowo Legowo

"Kita terbuka dan akan gembira kalau Perindo dan mungkin ada partai-partai lain yang bukan (Perindo ikut bergabung)," kata Prabowo, Rabu (5/4/2023) lalu.

Sementara ketika bertemu Yusril, Prabowo mengungkapkan bahwa Ketua Umum PBB itu adalah sahabat lamanya. Sudah 40 tahun setidaknya persahabatan itu terbangun.

Bahkan, ketika Prabowo mencalonkan diri untuk kedua kalinya sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 lalu, mantan Menteri Sekretaris Negara itu ikut mendukung pencalonan Prabowo kala itu.

"Semua masalah dibahas tadi. Dan, kalau PBB hari ini tidak dukung saya, kebangetan," seloroh Prabowo disambut tawa elite PBB dan Gerindra, Kamis (6/4/2023).

Di sisi lain, usai melakukan pertemuan dengan Prabowo, Zulkifli menuturkan bahwa pertemuan ini penting dilakukan untuk menyamakan visi dan misi antar ketua umum parpol dalam menghadapi perjuangan Indonesia ke depan.

Diketahui, saat ini penjajakan terbentuknya sebuah koalisi besar tengah dilakukan. Rencana pembentukan itu mencuat usai lima parpol koalisi pemerintah bertemu di Kantor DPP PAN bersama Presiden Joko Widodo, pekan lalu.

"Negara besar enggak mungkin diurus satu dua (partai politik), tapi harus besar juga yang urus, yang kita kadang-kadang saya, sebut (sebagai) koalisi kebangsaan," kata Zulhas di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Sabtu.

Baca juga: Ingin Lanjutkan Semangat Rekonsiliasi pada Pilpres 2024, Prabowo: Supaya Rakyat Tenang

Menteri Perdagangan RI ini juga mengaku siap wira-wiri untuk mewujudkan koalisi tersebut.

Apalagi, tambah dia, PAN dan Gerindra sudah terbiasa bekerja sama dalam politik. Hal ini karena kedua parpol bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019.

Sinyal dukungan

Ditemui terpisah, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menuturkan bahwa Prabowo memiliki potensi untuk didukung pada Pilpres 2024.

Ia pun mengamini bila di dua pemilu sebelumnya, PAN selalu bersama Prabowo menghadapi kontestasi politik nasional.

"PAN kan sudah 10 tahun bersama dengan Pak Prabowo kan, pernah mendukung Prabowo 10 tahun. Jadi Pak Prabowo sangat potensi untuk kami dukung kembali," ujar Yandri ditemui di Kertanegara, Sabtu.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai bertemu dengan Ketua Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di kediamannya, Jakarta, Rabu (5/4/2023).KOMPAS.com/Miska Ithra Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai bertemu dengan Ketua Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di kediamannya, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, banyaknya elite partai menemui Prabowo dalam sepekan terakhir lantaran Menteri Pertahanan itu merupakan sosok penengah.

“Dari berbagai macam pertemuan, kebutuhan untuk mencari sosok pemimpin yang bisa memberi jalan tengah bagi suasana kebangsaan kita, semakin mendesak,” sebut Muzani pada awak media.

“Dari berbagai macam kepentingan, (pemimpin) itu sepertinya Pak Prabowo Subianto,” sambungnya.

Baca juga: Gerindra Anggap Prabowo Sosok Pemimpin yang Mampu Menengahi Semua Pihak

Meski demikian, untuk sampai pada tahap Prabowo dapat didukung oleh parpol lain, proses penjajakan itu masih terus dilakukan.

Ia pun sepakat bahwa setiap parpol masih memerlukan waktu untuk menyamakan visi dan misi ke depan.

“Tapi pembicaraan ini terus terang belum final, masih perlu waktu untuk berkomunikasi, perlu waktu untuk menyamakan persepsi-persepsi,” papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com