Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu 2024 Kurang dari Satu Tahun Lagi, Prabowo Anggap Wajar Pimpinan Parpol Kerap Bertemu

Kompas.com - 06/04/2023, 20:33 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengingatkan bahwa pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal kurang dari satu tahun lagi.

Maka dari itu, ia menganggap wajar jika pimpinan partai politik (parpol) bertemu.

Hal tersebut Prabowo sampaikan setelah menerima kunjungan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023).

"Sebentar lagi kita melaksanakan tugas konstitusi kita menghadapi pemilihan umum yang sudah kurang dari satu tahun lagi. Saya kira sudah sangat wajar dan sangat perlu pimpinan partai partai politik sebagai wakil rakyat yang menjalankan atau yang memperjuangkan aspirasi dan harapan harapan rakyat," ujar Prabowo.

Baca juga: Prabowo di Depan Yusril: Jangan Saling Hujat dan Ejek, Hal Negatif Itu Tak Cocok untuk Budaya Indonesia

Prabowo menyampaikan, sudah sepantasnya para politisi terus menerus intensif melaksanakan komunikasi politik dan silahturahmi politik.

Dalam setiap pertemuan, mereka akan saling bertukar pandangan, bertukar pengalaman, dan saling menyampaikan saran.

"Jadi ini saya kira sangat penting. Saya terima kasih, Profesor, dan teman-teman. Sebenarnya kita sudah sahabat lama, saya sudah kenal Prof Yusril kurang lebih 40 tahun," kata dia.

"Jadi pasang surut, kita sudah sepakat sebagaimana dengan kawan-kawan politik kita, keyakinan saya. Dan saya sudah sampaikan hendaknya politik kita itu politik di antara keluarga besar. Jadi demokrasi kita harus bercirikan kekeluargaan," ucap Prabowo.

Sementara itu, Yusril berterima kasih kepada Prabowo karena telah bersedia menerima dirinya dan PBB ke rumahnya.

Dalam pertemuan selama 1 jam itu, Yusril dan Prabowo membicarakan hal yang remeh hingga yang serius.

"Itu membawa arti dan membawa makna yang penting bagi kami, PBB, untuk membangun kerja sama yang makin erat antara PBB dengan Gerindra, dengan melihat ke depan, dalam mengutamakan untuk kepentingan bangsa dan negara kita," kata Yusril.

Baca juga: Prabowo: Kalau PBB Tidak Dukung Saya Kali Ini, Kebangetan

Menurut Yusril, Prabowo menjelaskan visi dan pandangannya dalam melihat persoalan-persoalan besar yang dihadapi oleh Indonesia.

Selain itu, kata Yusril, tentang demokrasi yang harus dilaksanakan di negara ini.

"Yang paling penting bagi kita adalah, bagaimana para pemimpin bangsa itu dapat saling bersatu dan bekerja sama. Tidak tercerai-berai satu dengan yang lain. Dan persatuan para pemimpin itulah yang akan memberikan sumbangan besar bagi tetap bersatunya bangsa dan negara kita," kata dia.

Adapun Pemilu 2024 direncanakan digelar pada 14 Februari 2024.

Para partai politik di Indonesia pun mulai menjajaki koalisi mereka masing-masing untuk menghadapi Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com