Maka dari itu, HNW menyayangkan sikap diskriminatif dan tidak konsisten FIFA ini yang korbannya adalah Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Dia mengingatkan ada banyak penolakan terhadap Israel yang meluas di Indonesia.
Baca juga: Piala Dunia U20 Kandas, Jokowi Dianggap Ditikam Ganjar hingga PDI-P
HNW mengatakan penolakan-penolakan itu justru bisa membantu FIFA untuk menegakkan Pasal 2 Statuta-nya sendiri, yakni terkait komitmennya untuk menghormati hak asasi manusia dan berusaha mempromosikan perlindungan hak-hak tersebut.
“Dalam hal ini jelas sekali bahwa Israel telah melakukan pelanggaran HAM berat terhadap rakyat Palestina di Gaza sebagaimana dilaporkan oleh Human Right Watch (2021), apalagi dengan penjajahan terhadap Palestina yang sudah lebih dari 70 tahun. Serta, banyaknya pelanggaran hukum internasional yang sering dilakukan oleh Israel,” kata HNW.
Sementara itu, HNW berharap agar pemerintah dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak begitu saja menyerah atas keputusan FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Apalagi, sudah banyak anggaran yang dikeluarkan oleh Indonesia untuk persiapan Piala Dunia U20 2023.
HNW menekankan Indonesia jangan sampai mendapatkan sanksi dari FIFA, mengingat mereka merupakan korban diskriminasi.
Baca juga: Dosen Unair Sebut Penolakan Israel pada Piala Dunia U-20 Indonesia Dapat Dibenarkan
“Pemerintah dan PSSI mestinya terus berusaha untuk memperoleh haknya. Bila perlu pemerintah/PSSI membawa persoalan ini ke Court of Arbiration for Sport (CAS) untuk mendapatkan keadilan dan tegaknya sportivitas. Dan agar Indonesia yang sudah jadi korban diskriminasi FIFA ini tidak malah diberi sanksi juga oleh FIFA,” tegas HNW.
HNW menambahkan, PKS, PDI-P, partai lain, hingga ormas-ormas seperti Muhammadiyah, MUI, KNPI, sudah menjalankan tugasnya sesuai konstitusi dan kedaulatannya sebagai negara hukum dengan aturan hukum yang sangat jelas seperti tertera dalam Peraturan Menlu No 3/2019.
Dengan demikian, maka sangat tidak layak jika Indonesia betul-betul diberi sanksi atas sikapnya.
“Tetapi peristiwa ini juga penting dijadikan sebagai pelecut untuk menyelesaikan dengan benar permasalahan terkait sepak bola di Indonesia seperti kasus Kanjuruhan," imbuhnya.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U202 2023.
Baca juga: Soal Bidding Piala Dunia dan Olimpiade, Erick Thohir: Jangan Mimpi Terlalu Jauh
Keputusan itu diambil FIFA setelah Presiden Gianni Infantino mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Dalam pernyataan resminya, FIFA akan segera mengumumkan negara pengganti tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
FIFA juga menyatakan bahwa PSSI bisa dijatuhi sanksi menyusul keputusan ini.