Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Minta Ganjar Bersyukur ke Paloh: Dihina Terus di PDI-P kalau Kami Tak Deklarasi Anies

Kompas.com - 30/03/2023, 21:01 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersyukur kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh atas pencapresan Anies Baswedan.

Sebab, sebelum Anies dideklarasikan oleh Nasdem, Ganjar terus menerus dihina-hina oleh partainya sendiri, yakni PDI-P.

"Harusnya Ganjar Pranowo itu bersyukur kepada Surya Paloh. Karena apa? Karena dengan dideklarasikannya Anies Baswedan oleh Surya Paloh dan Partai Nasdem, kartu Ganjar dibuka," ujar Willy di Akmani Hotel, Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Pesan Ganjar ke Timnas U20 Usai Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah: Ini Bukan Kiamat

"Kalau enggak, sebelumnya ya dihina-hina di partai sendiri, Pak. Lihat saja ini jejak digital yang tidak bisa dihapus, yang tidak bisa dihapus itu kan jejak digital," sambungnya.

Willy lantas menyinggung salah satu contohnya, di mana seorang Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) di partai tersebut pernah berjanji akan mundur kalau Ganjar maju sebagai Capres 2024.

Dia menantikan janji sosok tersebut apabila Ganjar betul-betul diusung oleh PDI-P.

"Ada Ketua Bappilu yang berjanji kalau Ganjar dimajukan, dia akan mundur. Kita bisa lihat saja nanti, sejauh apa, satunya kata dari perbuatan," kata Willy.

Baca juga: Soal Batalnya Indonesia Gelar Piala Dunia U-20, Ganjar Kecewa, Koster: Ini Jadi Pelajaran Penting

Adapun Ketua Bappilu di PDI-P adalah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Pacul saat ini juga menjadi Ketua Komisi III DPR.

Sementara itu, Willy menegaskan pencapresan Anies merupakan bentuk ikhtiar Nasdem untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia.

Dia menyebut sudah saatnya Anies menjadi pemimpin di Indonesia pada 2024 mendatang.

"Iklan Mas Anies di media itu persis sebelum adzan maghrib. Itu kan katanya, 'it's time, wis wayahe', itulah. Ini waktunya Anies Baswedan jadi Presiden. Jadi (iklannya) dipepetin sebelum adzan maghrib itu ada foto Mas Anies. It's time wis wayahe. Jadi wayahe, wahaye siapa? Ya wayahe Anies Baswedan jadi Presiden," imbuhnya.

Baca juga: Sempat Jengkel Ada Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Gibran Minta Maaf ke Ganjar dan Koster

Hubungan Ganjar dan Pacul renggang

Sejumlah pihak pernah menilai bahwa hubungan antara Ganjar dan Pacul renggang. Sebab, Pacul pernah menyerang Ganjar terkait pembahasan Pilpres 2024.

Pacul menganggap Ganjar punya ambisi untuk Pilpres 2024 sehingga melakukan manuver politik.

Walhasil, tahun lalu, Ganjar tidak diundang ke acara internal partai seperti HUT ke-48 PDI-P di Semarang, Jawa Tengah.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa sok pintar)," ucap Pacul pada Sabtu (22/5/2021) lalu.

Baca juga: Survei PolMark: Ganjar 22,8 Persen, Prabowo 17,4 Persen, Anies 13,9 Persen

Ganjar pun telah buka suara perihal hubungannya dengan Pacul yang dinilai renggang.

Dia mengatakan, Pacul adalah seniornya semasa berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Keduanya juga menunjukkan mereka kompak saat melakukan salam komando dalam pembukaan Rakernas PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com