JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersyukur kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh atas pencapresan Anies Baswedan.
Sebab, sebelum Anies dideklarasikan oleh Nasdem, Ganjar terus menerus dihina-hina oleh partainya sendiri, yakni PDI-P.
"Harusnya Ganjar Pranowo itu bersyukur kepada Surya Paloh. Karena apa? Karena dengan dideklarasikannya Anies Baswedan oleh Surya Paloh dan Partai Nasdem, kartu Ganjar dibuka," ujar Willy di Akmani Hotel, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Pesan Ganjar ke Timnas U20 Usai Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah: Ini Bukan Kiamat
"Kalau enggak, sebelumnya ya dihina-hina di partai sendiri, Pak. Lihat saja ini jejak digital yang tidak bisa dihapus, yang tidak bisa dihapus itu kan jejak digital," sambungnya.
Willy lantas menyinggung salah satu contohnya, di mana seorang Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) di partai tersebut pernah berjanji akan mundur kalau Ganjar maju sebagai Capres 2024.
Dia menantikan janji sosok tersebut apabila Ganjar betul-betul diusung oleh PDI-P.
"Ada Ketua Bappilu yang berjanji kalau Ganjar dimajukan, dia akan mundur. Kita bisa lihat saja nanti, sejauh apa, satunya kata dari perbuatan," kata Willy.
Baca juga: Soal Batalnya Indonesia Gelar Piala Dunia U-20, Ganjar Kecewa, Koster: Ini Jadi Pelajaran Penting
Adapun Ketua Bappilu di PDI-P adalah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Pacul saat ini juga menjadi Ketua Komisi III DPR.
Sementara itu, Willy menegaskan pencapresan Anies merupakan bentuk ikhtiar Nasdem untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia.
Dia menyebut sudah saatnya Anies menjadi pemimpin di Indonesia pada 2024 mendatang.
"Iklan Mas Anies di media itu persis sebelum adzan maghrib. Itu kan katanya, 'it's time, wis wayahe', itulah. Ini waktunya Anies Baswedan jadi Presiden. Jadi (iklannya) dipepetin sebelum adzan maghrib itu ada foto Mas Anies. It's time wis wayahe. Jadi wayahe, wahaye siapa? Ya wayahe Anies Baswedan jadi Presiden," imbuhnya.
Sejumlah pihak pernah menilai bahwa hubungan antara Ganjar dan Pacul renggang. Sebab, Pacul pernah menyerang Ganjar terkait pembahasan Pilpres 2024.
Pacul menganggap Ganjar punya ambisi untuk Pilpres 2024 sehingga melakukan manuver politik.
Walhasil, tahun lalu, Ganjar tidak diundang ke acara internal partai seperti HUT ke-48 PDI-P di Semarang, Jawa Tengah.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (kalau kamu pintar, jangan merasa sok pintar)," ucap Pacul pada Sabtu (22/5/2021) lalu.
Baca juga: Survei PolMark: Ganjar 22,8 Persen, Prabowo 17,4 Persen, Anies 13,9 Persen
Ganjar pun telah buka suara perihal hubungannya dengan Pacul yang dinilai renggang.
Dia mengatakan, Pacul adalah seniornya semasa berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Keduanya juga menunjukkan mereka kompak saat melakukan salam komando dalam pembukaan Rakernas PDI-P.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.