Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKN Sempat Dilanda Banjir, Kepala Otorita Jelaskan Strategi Tata Guna Lahan untuk Mengatasinya

Kompas.com - 30/03/2023, 10:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono memberikan tanggapan soal banjir yang terjadi di kawasan IKN baru-baru ini.

Menurut Bambang, banjir yang terjadi di Kelurahan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Meski demikian, pihaknya akan merumuskan sejumlah langkah untuk mengatasi bencana tahunan itu.

"Kami berupaya membuat langkah-langkah untuk mengatasi banjir yang ada sekarang. Banjir tersebut kan sudah ada memang berpuluh-puluh tahun," ujar Bambang dalam wawancara dengan Kompas.com di Kantor IKN, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: Belum Dilibatkan dalam Pembangunan Kereta di IKN, Bos KAI: Infrastrukturnya Dibangun Pemerintah Dulu

Bambang menjelaskan, saat ini Otorita IKN (OIKN) sedang mengupayakan solusi dari sisi infrastruktur dan tata guna lahan (land use) supaya banjir dapat diatasi secara teknis di lapangan.

Dia pun menegaskan, mengatasi bencana banjir di IKN tidak bisa serta-merta seperti di Jakarta atau kota-kota lain.

Nantinya, akan ada sejumlah langkah yang disiapkan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

"Akan ada step-step yang intinya kami sudah melakukan koordinasi. Utamanya dengan Kementerian PUPR, dengan dinas sumber daya air untuk melakukan beberapa penataan sehingga nanti banjir ini bisa kita atasi," tambah Bambang.

Diberitakan sebelumnya, bencana banjir terjadi di kawasan IKN atau tepatnya di Kelurahan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada 17 Maret 2023.

Menurut OIKN, banjir terjadi karena hujan di bagian hulu dan gorong-gorong yang tidak optimal sehingga aliran permukaan air meningkat.

Baca juga: Solusi Ekosistem Digital, BNI Siapkan Kartu Multifungsi bagi 16.000 Pekerja di IKN

Persoalan ini juga diperparah oleh faktor erosi, sedimentasi dan pendangkalan sungai.

Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santosa Adiwijaya memastikan bahwa penanganan banjir di Kelurahan Sepaku telah berhasil dilakukan dengan baik berkat kerja sama seluruh pemangku kepentingan.

Sejumlah stakeholders yang dimaksud, antara lain BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, TNI/Polri, Pemerintah Daerah, Kementerian PUPR, OIKN, dan lainnya.

"Air sudah surut sejak tanggal 18 Maret pagi," ujar Jaka Santos dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, OIKN juga telah mengidentifikasi adanya potensi banjir di beberapa area di Kelurahan Sepaku.

Baca juga: IKN Bakal Punya Bandara VIP, Jaraknya 10 Kilometer dari Pusat Kota

Pasalnya, wilayah tersebut adalah daerah dataran rendah yang sudah sering dilanda banjir sebelumnya.

Sebagai mitigasi banjir, OIKN bersama dengan pemangku kepentingan sedang membangun infrastruktur untuk mengatasi banjir di kawasan sekitar IKN, khususnya Kelurahan Sepaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com