Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petakan Potensi Ancaman di IKN, TNI: Penyelundupan Narkoba, Radikalisme, dan Terorisme

Kompas.com - 23/03/2023, 11:26 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapok Sahli) Panglima Kodam VI/Mulawarman, Brigjen Ivancius Siagian menyebutkan, setidaknya ada tiga kejahatan yang berpotensi masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Hal itu diungkapkan Ivan dalam webinar "IKN dan Mitigasi Radikalisme-Terorisme" yang digelar Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.

Tiga kejahantan itu antara lain penyelundupan narkoba, radikalisme, dan terorisme yang berpotensi masuk ke Kalimantan Timur ataupun Kalimantan Utara, daerah yang berbatasan langsung dengan IKN.

"Untuk diketahui, baru saja Batalyon Infanteri 621 di perbatasan Kaltara (Kalimantan Utara) itu menangkap 24 kilogram sabu-sabu. Bisa kita bayangkan apabila sabu-sabu sejumlah itu masuk ke IKN, berapa anak muda kita yang rusak?" kata Ivan dalam webinar yang dipantau secara daring, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Jokowi: Saya Ajak Semuanya Berdoa dan Bekerja Keras Mewujudkan Pembangunan IKN

Ivan juga menyebutkan bahwa Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara masuk lima besar wilayah rawan aksi radikalisme.

Sebab, dua provinsi itu berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia.

"Kaltim ini masuk dalam kelompok terorisme dengan jaringan Filipina bagian selatan dan Poso, kemudian kemajemukan masyarakat dimanfaatkan untuk deception bagi kelompok-kelompok terorisme ini," ujar Ivan.

Tidak hanya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, lanjut Ivan, Provinsi Kalimantan Selatan juga rawan radikalisme dan terorisme.

Baca juga: Jokowi Ungkap Ada 20 Letter of Intent Investasi ke IKN dari Singapura

"Di Kalsel, skala masyarakat yang terpapar paham radikalisme berada di angka 55,5 poin dari rentang 0-100," ucap Ivan.

Kodam VI/Mulawarman juga memetakan "sel tidur" di ketiga provinsi tersebut.

Datanya antara lain, di Kalimantan Utara terdapat dua orang kelompok radikal, terdiri dari satu napi terorime (napiter) serta satu eks napiter.

Di Kalimantan Timur terdapat 21 orang dari kelompok radikal, terdiri dari dua napiter, 15 eks napiter, dan empat simpatisan.

Baca juga: Menpan RB: ASN Tinggal Pindah Saja ke IKN, Dikasih Rumah Dinas

Kemudian di Kalimantan Selatan, ada 19 orang dari kelompok radikal, terdiri dari tujuh napiter, satu eks napiter, dan 11 simpatisan.

"Kegiatan mereka di antaranya penguatan sel-sel baru kelompok radikal dengan penyebaran doktrin radikalisme," kata Ivan.

Lalu mereka juga memasukkan anak-anak ke pondok pesantren radikal dan juga melaksanakan amaliyah.

Kodam VI/Mulawarman, sebut Ivan, telah memiliki strategi untuk meredam potensi ancaman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com