Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Kemungkinan Arahkan Golkar Bikin Koalisi Besar dengan Gabung KPP, PDI-P: Mampu Enggak?

Kompas.com - 28/03/2023, 17:44 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menanggapi Partai Golkar yang tidak menutup kemungkinan adanya arahan dari Jusuf Kalla (JK) agar memperbesar koalisi. Salah satunya dengan bergabung bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Diketahui, KPP berisi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS. Mereka sepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Sementara itu, Golkar tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN.

"'Saya ingin koalisi besar', mampu enggak melaksanakan?" ujar Bambang Pacul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: Kehadiran Airlangga di Bukber Nasdem Dinilai Belum Cukup Kuat Beri Sinyal Merapatnya KIB Ke KPP

Ia mengungkapkan, wajar-wajar saja apabila seorang tokoh memiliki sebuah keinginan. Apalagi, kontestasi pemilu hanya dilakukan lima tahun sekali.

Hanya saja, ia mengingatkan bahwa keinginan dan kemampuan adalah dua hal yang berbeda.

Namun, Bambang Pacul kembali menekankan bahwa apabila seorang tokoh ingin memperjuangkan sesuatu, maka itu sah-sah saja untuk dilakukan.

"Bahwa di dalam politik itu tetap politik ijtihad, seni menciptakan kemungkinan, kan gitu," katanya.

Baca juga: Tanda Tanya Koalisi Besar Golkar, Merapat ke KPP atau Tetap Bersama KIB?

Terkait potensi bergabungnya KIB ke KPP, Bambang Pacul mengibaratkan sebagai seseorang yang berpacaran dengan orang lain yang sudah memiliki istri.

Pasalnya, diketahui bahwa partai yang tergabung di KIB adalah partai koalisi pemerintahan saat ini.

Namun, ia enggan berbicara lebih dalam perihal etika partai politik lain.

"Beretika enggak sih kalau aku pacaran denganmu, sudah punya istri kok pacaran, misalnya. Itu benar atau enggak? Itu etikanya kan jadi masing-masing nih," ujar Bambang Pacul.

Baca juga: KIB Tak Kunjung Umumkan Capres, Golkar: Ada Waktunya…

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai bukan tidak mungkin Jusuf Kalla (JK) memberikan arahan kepada Airlangga Hartarto untuk mempertimbangkan memperbesar koalisi dengan merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Hal ini disampaikan ketika ditanya soal pertemuan Airlangga dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara buka puasa bersama (bukber) di Nasdem Tower, Sabtu kemarin.

Menurut Doli, wajar saja jika JK memberikan arahan sebagai politikus senior Partai Golkar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com