Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Perubahan Resmi Terbentuk, Siapa Saja Figur yang Berpotensi Jadi Cawapres Anies?

Kompas.com - 27/03/2023, 06:32 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) resmi terbentuk pada Jumat (23/3/2023).

Pembentukan koalisi ini diumumkan oleh tim kecil KPP di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta.

Nota kesepakatan pembentukan koalisi pun telah ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu.

Salah satu poin dalam kesepakatan adalah menyerahkan pemilihan calon wakil presiden (cawapres) di tangan Anies.

Baca juga: Demokrat Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Perubahan: Untuk yang Masih Bingung Tentukan Arah

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyatakan, deklarasi koalisi baru akan dilakukan setelah figur cawapres terpilih.

“Dalam hemat kami, kami akan melakukan deklarasi ketika sudah dwi tunggal (capres-cawapres terpilih),” ucap dia.

Dalam nota kesepakatan, tertuang pula 5 kriteria untuk menjadi cawapres Anies.

Pertama, berkontribusi dalam pemenangan, diwujudkan dengan tingkat elektabilitas yang tinggi dan tingkat kerentanan politik yang rendah.

Kedua, berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi. Ketiga, berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif.

Keempat, memiliki visi yang sama dengan calon presiden.

Kelima, berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal.

Baca juga: Lewat Pantun, PKS Beri Sinyal Ajak Partai Golkar Gabung Koalisi Perubahan

Lantas siapa saja figur yang berpotensi untuk menjadi cawapres Anies?

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditemui di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditemui di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).

AHY

Sejak masa penjajakan, Partai Demokrat terus mendorong agar AHY menjadi cawapres Anies.

Keduanya pun mengaku telah memiliki kedekatan sejak lama.

AHY menceritakan, ia mengenal Anies sejak masih menjabat sebagai rektor di Universitas Paramadina.

Dibandingkan Surya Paloh, dan Ahmad Syaikhu, anak sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu nampak lebih sering bertemu Anies.

Kompas.com mencatat, sejak Februari hingga Maret, AHY sudah empat kali mengadakan pertemuan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Pertama, bersama tim kecil KPP di Kantor DPP Partai Demokrat, 2 Februari 2022. Berlanjut saat sama-sama menyaksikan konser Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS), 4 Februari 2023.

Baca juga: Siapa Paling Memenuhi 5 Kriteria Cawapres Anies? Pengamat: AHY, tapi...

Lalu, Anies kembali mendatangi markas Demokrat pada 1 Maret 2023.

Keduanya juga makan siang bersama sebelum bulan Ramadhan di Pendopo Anies, Lebak Bulus, Jakarta, pada 21 Maret 2023.

Saat menghadiri acara buka puasa bersama di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/3/2023) malam keduanya pun duduk bersebelahan.

Anies mengaku hubungan dengan AHY kian dekat.

“Kalau bicara dekat, ya memang dari dulu juga dekat. Jadi ya memang begini adanya, dari dulu dekat, betul Mas Agus? Insya Allah kita selalu dekat di hati,” ujar Anies.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bungkam saat ditanya awak media di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Pusat terkait kesediaannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan, Minggu (19/3/2023).KOMPAS.com/Syakirun Ni'am Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bungkam saat ditanya awak media di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Pusat terkait kesediaannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan, Minggu (19/3/2023).

Khofifah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cawapres Anies.

Ketua DPP Nasdem Sugeng Suparwoto mengaku pihaknya berkomunikasi dengan Khofifah.

"Ibu Khofifah adalah salah satu dari sekian tokoh yang memang juga kita berkomunikasi," ucap Sugeng di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat dikutip dari Tribunnews.com.

Pernyataan Sugeng itu nampaknya diperkuat oleh statemen perwakilan Anies dalam KPP, Sudirman Said.

Ia menuturkan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) layak dipertimbangkan sebagai pendamping Anies.

Baca juga: Erick Thohir Jadi Cawapres Favorit Versi Indo Barometer, Diikuti Khofifah dan Cak Imin

Adapun Khofifah merupakan Ketua Umum dari Muslimat NU.

Namun, Sudirman menyatakan, penunjukan cawapres tetap memperhatikan 5 kriteria dalam nota kesepakatan, dan latar belakang figur tersebut.

“Itu kita timbang semuanya, dan mencari yang terbaik, mendengar masyarakat. Insya Allah waktunya masih cukup,” kata dia.

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan siap memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi di Jawa Barat pada Pilpres 2019KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan siap memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi di Jawa Barat pada Pilpres 2019

Ahmad Heryawan

Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan diusulkan oleh PKS untuk menjadi pendamping Anies.

Alasannya, Aher dan Anies sama-sama pernah menjabat sebagai gubernur.

Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta sejak 2017-2022, sedangkan Aher menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode yaitu 2008-2018.

Juru Bicara PKS M Kholid sempat menyatakan bahwa Aher menjadi kandidat cawapres dari PKS yang diprioritaskan untuk dibahas dalam koalisi pengusung Anies.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga UnoDokumentasi Kemenparekraf Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno

Sandiaga Uno

Wacana untuk kembali memasangkan Anies dengan Sandiaga Uno dimunculkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi, 23 Februari 2023.

Bahkan, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku amat bersyukur jika duet dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 itu bisa kembali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Banyak suara menduetkan Anies-Sandi. Kalau itu terwujud saya sujud syukur,” ujar Mardani pada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Terbaru, sinyal untuk menduetkan keduanya nampak menguat pasca pernyataan Syaikhu saat mengunjungi Agro Eduwisata Wira Tani, Desa Tegalsawah, Kecamatan Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (26/3/2023).

Ia mengungkapkan, Sandi layak menjadi salah satu pemimpin bangsa.

"Jadi mudah-mudahan bertemu dengan takdir. Memang saya sejak 2021, sudah saya sampaikan berpeluang besar Pak Sandi jadi tokoh pimpinan nasional ke depan," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com