Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Usul Deklarasi Koalisi Perubahan Tak Dilakukan pada Ramadhan

Kompas.com - 23/03/2023, 18:27 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengusulkan agar deklarasi Koalisi Perubahan tidak dilakukan pada Ramadhan. Sebab, ia mengatakan, pihaknya tak ingin mengganggu kekhusyukan ibadah umat Islam.

“Ya nanti kita lihat, kita mau diskusi-diskusi lah. Kita juga tidak mau dalam situasi ramadhan mengganggu kekhusyukan bulan suci,” ujar Sugeng dihubungi Kompas.com, Kamis (23/3/2023).

Ia memahami bahwa tanggapan publik sangat mungkin beragam terkait deklarasi Koalisi Perubahan pada Ramadhan. Ada yang akan menyambut baik, namun tak jarang ada yang mencibir.

Baca juga: Demokrat Ungkap Alasan Deklarasi Koalisi Perubahan Usung Anies Mendadak Batal

Sugeng pun tak mau momentum deklarasi malah memicu pandangan negatif dari masyarakat.

“Tapi ada yang mengkritik puasa-puasa kok urusan politik. Kami tidak mau mengganggu kekhusyukan itu,” ucap dia.

Di sisi lain, Sugeng meminta publik tak meragukan kesungguhan Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Pasalnya, saat ini Anies sudah mendapatkan tiket untuk melenggang ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu dipastikan melalui nota kesepakatan Koalisi Perubahan yang telah ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Maka dari itu, lanjut Sugeng, meski belum diumumkan ke publik, secara legal politik, Koalisi Perubahan sudah resmi terbentuk.

“Sudah resmi terbentuk, betul sekali, Koalisi Perubahan sudah resmi terbentuk,” imbuh dia.

Diketahui Anies mengunjungi kantor DPP PKS untuk menemui Syaikhu, Rabu 22 Maret, malam.

Baca juga: Meski Belum Diumumkan, Nasdem Sebut Koalisi Perubahan Sudah Resmi Terbentuk

Dalam pertemuan itu, Syaikhu disebut telah menandatangani nota kesepakatan pembentukan Koalisi Perubahan.

Awak media sempat mendapatkan undangan deklarasi koalisi tersebut, Rabu 22 Maret malam. Akan tetapi, proses deklarasi dibatalkan mendadak.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didik Mukrianto menyatakan, tak ada persoalan berarti atas batalnya deklarasi koalisi.

Ia mengaku hal itu hanya persoalan teknis, dan tak merepresentasikan gangguan soliditas pada ketiga parpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com