Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2023, 11:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto tak mempersoalkan pernyataan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Budi Gunawan menyebut aura Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagian sudah pindah ke Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Menurutnya, memang sudah sepantasnya tugas Jokowi sebagai presiden adalah mentransformasikan aura kepemimpinan.

"Sehingga bagus sekali dari apa yang disampaikan oleh Pak BG (Budi Gunawan) tadi bahwa Pak Jokowi auranya pindah. Memang tugas pemimpin mentransformasikan aura kepemimpinan itu kepada seluruh rakyat," kata Hasto dalam acara Satu Meja The Forum yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (22/3/2023) malam.

Baca juga: Jokowi Dianggap Kian Dukung Prabowo untuk Pilpres, Gerindra: Tak Cuma Prabowo yang Disebut

Hasto tiba-tiba menyampaikan hal itu ketika sedang menjelaskan sosok-sosok calon pemimpin yang digembleng PDI-P.

Ia menilai bahwa aura seorang presiden pasti positif. Aura yang ditransformasikan itu pula kemudian diharapkan berdampak bagi seluruh rakyat.

"Karena auranya, suatu cahaya, suatu energi positif dari seorang pemimpin," ujar Hasto.

Terkait sosok calon pemimpin, Hasto menegaskan bahwa hal itu banyak dipersiapkan oleh PDI-P.

Ia menyatakan bahwa PDI-P memiliki banyak stok kader calon pemimpin.

"Kami punya banyak calon pemimpin. Mbak Puan sendiri dengan pengalaman sebagai Menko PMK, ketua fraksi, ketua DPR, dan kemudian juga ketua DPP partai," kata Hasto.

Baca juga: Alasan Jokowi Larang Pejabat hingga ASN Buka Puasa Bersama Selama Ramadhan

"Kemudian, ada Ibu Risma, Mas Pramono Anung pengalamannya yang begitu luas. Ada Pak Ahmad Basarah, Azwar Anas, itu semua kan suatu proses kepemimpinan yang tampilannya bukan orang per orang tapi secara bersama-sama," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Hasto menyebut sejumlah kader PDI-P lainnya yang berpotensi menjadi calon pemimpin.

Dari kategori kepala daerah, sebut Hasto, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali Wayan Koster, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Diberitakan sebelumnya, Budi Gunawan menyebut aura Presiden Jokowi sebagian sudah pindah ke Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikannya saat menyampaikan sambutan pada peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua pada Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Jokowi Kian Dekat dengan Prabowo, Gerindra: Kita Enggak Mau GR, Jangan Terlena

Awalnya, Budi Gunawan menyapa para menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir di acara peresmian.

Saat menyapa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, ia menyinggung kebersamaan dengan Presiden Jokowi akhir-akhir ini.

"Yang saya hormati para menteri Kabinet Indonesia Maju, Bapak Menteri Pertahanan, Bapak Prabowo Subianto. Kita semua mengamati akhir-akhir ini Bapak Prabowo sering berpergian bersama Bapak Presiden Jokowi," ujar Budi Gunawan.

"Beberapa kali Pak Prabowo juga menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru beliau," katanya lagi.

Baca juga: Budi Gunawan Sebut Prabowo Dapat Aura Jokowi, Pengamat: Ini Dukungan Penting

Budi Gunawan juga menyinggung seringnya Prabowo mendampingi Presiden Jokowi turun ke lapangan saat kunker.

Prabowo juga hadir saat Presiden Jokowi meresmikan Papua Youth Creative Hub.

"Pada akhirnya hari ini kita menjumpai beliau berdua di sini. Seluruhnya mulai melihat ada aura, aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo," kata Budi Gunawan.

Ia lantas mendoakan agar Prabowo selalu sehat dan sukses menghadapi kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kita semua mendoakan untuk Pak Prabowo semoga sehat, lancar dan sukses dalam kontestasi Pemilu 2024," ujar Budi Gunawan.

Baca juga: Endorsement Politik Kepala BIN untuk Prabowo Capres, dari Aura Jokowi sampai Kerutan di Dahi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Windy Idol Penuhi Panggilan KPK Jadi Saksi Kasus Dugaan Suap di MA

Windy Idol Penuhi Panggilan KPK Jadi Saksi Kasus Dugaan Suap di MA

Nasional
KSP Sebut Jokowi Sudah Dengar soal Dugaan Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu

KSP Sebut Jokowi Sudah Dengar soal Dugaan Bocornya Putusan MK Terkait Sistem Pemilu

Nasional
Bencana Mei 1998 dan 2023 dalam Berita Kompas

Bencana Mei 1998 dan 2023 dalam Berita Kompas

Nasional
BRIN Sanksi Thomas Djamaluddin Minta Maaf Terbuka Buntut Kasus Ancaman ke Warga Muhammadiyah

BRIN Sanksi Thomas Djamaluddin Minta Maaf Terbuka Buntut Kasus Ancaman ke Warga Muhammadiyah

Nasional
Putusan MK Diduga Bocor, KSP: Pemerintah Tak Akan Campur Tangan Atur Sistem Pemilu

Putusan MK Diduga Bocor, KSP: Pemerintah Tak Akan Campur Tangan Atur Sistem Pemilu

Nasional
Pimpinan PDI-P Sambangi Kantor DPP PPP, Bahas Pemenangan Ganjar sebagai Capres

Pimpinan PDI-P Sambangi Kantor DPP PPP, Bahas Pemenangan Ganjar sebagai Capres

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Presiden yang Dukung Partai-Kandidat Tertentu Saat Pemilu Dinilai Tak Netral

Survei Litbang “Kompas”: Presiden yang Dukung Partai-Kandidat Tertentu Saat Pemilu Dinilai Tak Netral

Nasional
Tunggu Luhut Pulang ke Indonesia, Sidang Haris Azhar dan Fatia Ditunda

Tunggu Luhut Pulang ke Indonesia, Sidang Haris Azhar dan Fatia Ditunda

Nasional
Jubir MK Tegaskan Gugatan Sistem Pemilu Baru di Tahap Penyerahan Kesimpulan, Belum Bahas Keputusan

Jubir MK Tegaskan Gugatan Sistem Pemilu Baru di Tahap Penyerahan Kesimpulan, Belum Bahas Keputusan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke Erdogan yang Kembali Terpilih Jadi Presiden Turkiye

Jokowi Ucapkan Selamat ke Erdogan yang Kembali Terpilih Jadi Presiden Turkiye

Nasional
Bantah Denny Indrayana, MA Sebut Majelis PK Moeldoko Belum Dibentuk

Bantah Denny Indrayana, MA Sebut Majelis PK Moeldoko Belum Dibentuk

Nasional
Indonesia Resmi Miliki 2 Kapal Penyapu Ranjau Laut, Dijemput KSAL di Jerman

Indonesia Resmi Miliki 2 Kapal Penyapu Ranjau Laut, Dijemput KSAL di Jerman

Nasional
Tak Penuhi Panggilan KY, Ketua PN Jakarta Pusat Dipanggil Ulang Besok

Tak Penuhi Panggilan KY, Ketua PN Jakarta Pusat Dipanggil Ulang Besok

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Presiden yang Tak Netral pada Pemilu Dinilai Berpotensi Menyeleweng

Survei Litbang “Kompas”: Presiden yang Tak Netral pada Pemilu Dinilai Berpotensi Menyeleweng

Nasional
KY Panggil Ketua PN Jakpus dan Hakim yang Putuskan Penundaan Pemilu

KY Panggil Ketua PN Jakpus dan Hakim yang Putuskan Penundaan Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com