Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Pertamina Ungkap Sudah Tak Ada Korban Kebakaran Depo di Plumpang yang Mengungsi

Kompas.com - 16/03/2023, 14:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan per hari ini, Kamis (16/3/2023), sudah tidak ada korban kebakaran depo Pertamina Plumpang yang mengungsi.

Menurut Nicke, itu didapat dari data Posko RPTRA Rasela, Posko PMI, Posko Kantor Lurah Tugu Selatan, dan Posko Kantor Lurah Rawa Badak Selatan.

"Semuanya sudah, kita kemudian memberikan (bantuan). Tadinya kami menawarkan Rusunawa terdekat, namun masyarakat memilih untuk tinggal di rumah kontrakan dan kami akhirnya mentransfer uangnya, pak," ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR yang membahas soal kebakaran Depo Plumpang, Kamis.

Kemudian, ia mengungkapkan, jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang bertambah menjadi 25 orang.

Baca juga: Dirut Pertamina: Kebakaran Depo Plumpang Bermula Bukan dari Tangki BBM

"Jadi, yang sudah dirawat ada juga yang tidak tertolong," kata Nicke

Data tersebut, menurut Nicke, merupakan data terkini yang diperbarui per Kamis pukul 07.00 WIB.

Sementara itu, jumlah korban yang dirawat inap sebanyak 21 jiwa.

Sementara itu, Pertamina juga memperbarui jumlah warga yang terdampak, yaitu dari kelompok kepala keluarga (KK).

Adapun sebanyak 154 KK terdampak merupakan warga RW 01. Sedangkan 66 KK merupakan warga RW 09.

Dengan demikian total 220 KK yang terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang.

Baca juga: Catatan Penting Pakar untuk Area Depo Pertamina Plumpang, Permukiman Harus Direlokasi lalu Bikin Buffer Zone 500 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com