Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Buka Peluang Cawapres Anies dari Eksternal Parpol

Kompas.com - 15/03/2023, 18:31 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Departemen Politik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, partainya terbuka untuk mengusung figur di luar partai politik untuk dipasangkan dengan bakal calon presiden, Anies Baswedan.

Menurutnya, semua kemungkinan bisa terjadi, karena penentuan figur cawapres merupakan salah satu bagian dari pemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Yakinlah, cawapres itu kadang-kadang element of surprise lebih besar dari pada tokoh yang beredar. Bisa saja dari luar koalisi, sejauh untuk menopang kemenangan,” ujar Nabil ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: PKS: Penentuan Cawapres Anies Menunggu Langkah PDI-P

Ia mengatakan PKS tak keberatan dengan dinamika penentuan cawapres di internal bakal Koalisi Perubahan yang dijajaki bersama Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.

Dalam pandangannya, semua pihak saat ini punya hak yang sama untuk mengusulkan figur cawapres.

“Masing-masing silahkan tawarkan nama, tetapi kita fokus pada kriteria. Sambil menunggu momentum,” ucap dia.

Di sisi lain, Nabil mengaku bakal Koalisi Perubahan masih menunggu sikap politik PDI-P soal pengusungan capres-cawapres.

Baca juga: Sosok Cawapres Anies Masih Belum Ada, Hensat: Tunggu Saja Siapa yang Dipilih

Keputusan itu, lanjut dia, penting untuk menentukan siapa kandidat RI-2 yang bakal dipasangkan bersama Anies.

“Tentu dia (PDI-P) faktor yang paling sangat menentukan. Semua pasti, saya yakin, juga akan menunggu langkah PDI-P,” kata dia.

Bagi Nabil, yang terpenting saat ini PKS, Nasdem, dan Demokrat sudah memberikan tiket untuk Anies maju sebagai capres.

Ia pun menyarankan tiap parpol segera menentukan sikap, dan tak hanya berpangku tangan menunggu keputusan PDI-P.

Baca juga: Enggan Bandingkan Anies dan AHY, Emil Dardak: Ini Bukan Komparatif

Pasalnya, PDI-P merupakan satu-satunya parpol yang memenuhi presidential threshold, sehingga bisa mengusung capres-cawapresnya sendiri.

“Yang repot kan kita (parpol-parpol) yang masih kurang (presidential threshold). Kalau enggak cepat ya enggak kebagian,” imbuh dia.

Adapun saat ini bakal Koalisi Perubahan belum memutuskan nama cawapres sebagai pendamping Anies.

Nasdem ingin cawapres itu bisa membantu kemenangan di dua provinsi yang menjadi kelemahan Anies, yaitu, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca juga: Gerindra: Tidak Ada Istilahnya Pendukung Prabowo Loncat ke Anies

Sedangkan Demokrat nampak terus berupaya agar Anies bisa berpasangan dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

PKS sendiri sempat mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher untuk menjadi kandidat RI-2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com