JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Departemen Politik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan bakal ditentukan setelah PDI-P menentukan sikapnya soal pengusungan calon presiden (capres) dan cawapres.
Ia menyatakan, sebagai partai politik (parpol) pemenang Pemilu 2019, PDI-P menjadi salah satu yang paling ditunggu langkahnya oleh parpol lain.
“Tentu dia (PDI-P) faktor yang paling sangat menentukan. Semua pasti, saya yakin, juga akan menunggu langkah PDI-P,” ujar Nabil ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Sosok Cawapres Anies Masih Belum Ada, Hensat: Tunggu Saja Siapa yang Dipilih
Namun, bagi Nabil, saat ini bakal Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat telah memberikan kepastian untuk mengusung Anies sebagai capres.
Sementara itu, penentuan cawapres bisa dilakukan pada momentum yang berbeda.
Alasannya, pengusungan cawapres merupakan salah satu bagian dari strategi pemenangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Pembahasan di internal koalisi itu kita menempatkan faktor cawapres itu sebagai element of surprise. Jadi politik ini kan kadang-kadang soal momentum,” ujar dia.
Terakhir, Nabil mengeklaim bahwa PKS tak ingin terburu-buru untuk mendorong bakal Koalisi Perubahan segera menentukan cawapres.
Ia berpendapat, ada banyak faktor yang mesti dipertimbangkan sebelum ketiga parpol itu menunjuk satu nama sebagai kontestan perebutan kursi RI-2.
“Kita harus tahu lapangannya seperti apa, yang akan turun di dalam lapangan siapa, yang jelas variabel itu tidak pernah tunggal dalam penentuan cawapres,” kata dia.
PDI-P belum mengumumkan siapa figur yang bakal didapuk untuk menjadi capres.
Bahkan, PDI-P juga belum melakukan pergerakan terkait pembentukan koalisi jelang Pemilu 2024.
Di sisi lain, bakal Koalisi Perubahan belum satu suara soal figur cawapres. Partai Nasdem ingin cawapres adalah tokoh yang bisa membantu pemenangan di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta berpengalaman dalam pemerintahan.
Baca juga: Menilik Cawapres Anies: AHY Pilihan Realistis, Khofifah Tak Bisa Diabaikan
Sementara itu, Demokrat terus mendorong agar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa berpasangan dengan Anies.
Di sisi lain, PKS ingin Anies berpasangan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Sandiaga Uno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.