Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra dan PDI-P Ngotot Harus Capres di Wacana Duet Prabowo-Ganjar

Kompas.com - 14/03/2023, 13:22 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad ngotot Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tetap harus menjadi calon presiden (capres) terkait wacana duet Prabowo-Ganjar Prabowo.

Sebab, PDI-P membalas wacana tersebut dengan menyebut bahwa kader merekalah yang seharusnya menjadi capres.

"Patut diketahui bahwa hasil Rapimnas Partai Gerindra menjadi patokan kita itu calon presiden dari Partai Gerindra itu kan Pak Prabowo," ujar Dasco saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Dasco mengatakan, setiap partai pasti memiliki rencana dan keinginannya masing-masing di setiap pemilu.

Baca juga: Apakah Yusril PBB Diutus PDI-P untuk Lobi Partai Lain Dukung Sistem Proporsional Tertutup?

Oleh karena itu, apabila PDI-P memiliki rencana bahwa kadernya harus menjadi capres, Gerindra juga memiliki rencana yang sama.

"Selama itu, hasil rapimnas enggak ada perubahan (Prabowo capres), ya tentunya masih begitu," katanya.

Dasco mengungkapkan, Gerindra saat ini sedang semangat-semangatnya untuk menjalankan amanat rapimnas agar mendukung Prabowo sebagai Capres 2024.

Sementara itu, terkait wacana Prabowo-Ganjar yang dimunculkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Dasco menegaskan itu adalah pendapat pribadi.

"Ya tentunya kan soal koalisi, soal pasangan, itu kan sah-sah saja beredar di masyarakat. Bahwa kemudian secara resmi, tentunya para partai politik punya mekanisme sendiri nantinya," ujar Dasco.

Baca juga: Soal Pencapresan PDI-P, Hasto Sebut Megawati Kerap Titip Pesan ke Pramono Anung untuk Jokowi

PDI-P juga ngotot capres

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto sebelumnya menegaskan bahwa PDI-P mendorong kader internal untuk maju sebagai capres atau bukan jadi calon wakil presiden (cawapres).

Hal itu disampaikannya ketika ditanya peluang Partai Gerindra mengusung Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P sebagai cawapres Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya, kader dari PDI Perjuangan (harus capres), sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut tentu saja kami akan mengusung calon presiden," kata Hasto ditemui di Sentul, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).

Kendati demikian, Hasto mengatakan bahwa PDI-P tidak akan sendirian menuju Pemilu 2024.

Ia menilai, sebagai partai berideologi Pancasila, semangat gotong royong harus dijunjung PDI-P.

Semangat itu diartikan Hasto bahwa PDI-P harus membangun kerja sama politik dengan partai politik lain dalam membangun bangsa dan negara.

"Namun, terkait dengan calon presiden sebagaimana amanat Ibu Megawati Soekarnoputri, pada saat hari ulang tahun PDI Perjuangan yang ke-50, PDI Perjuangan akan mendorong kader internal untuk sebagai calon presiden," ujarnya.

Baca juga: [HOAKS] PDI-P Resmi Tetapkan Ganjar Pranowo sebagai Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com