Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ahli Waris Korban Meninggal Kebakaran Plumpang Dapat Santunan Rp 48 Juta dari BPJS Ketenagakerjaan

Kompas.com - 10/03/2023, 17:12 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan membayarkan manfaat kepada peserta yang menjadi korban kebakaran Tangki Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara (Jakut).

Salah satu peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mendapatkan manfaat adalah M Suheri . Pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan toko bahan bangunan itu meninggal dunia saat sedang berusaha mengevakuasi anggota keluarganya yang turut menjadi korban.

Meski sempat dinyatakan hilang, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil mengidentifikasi korban pada Selasa (7/3/2023).

Berdasarkan informasi tersebut, Tim Layanan Cepat Tanggap (LCT) langsung melakukan konfirmasi dan mendapati bahwa korban masih menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyerahkan langsung manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan senilai Rp 48 juta kepada ahli waris dari almarhum Suheri.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Seluruh Biaya Perawatan Peserta Korban Kebakaran Plumpang

Anggoro menyebutkan, pemberian manfaat tersebut menjadi bukti negara hadir untuk memastikan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

“Pertama-tama, saya atas nama pribadi dan manajemen menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada Ibu Ria atas berpulangnya almarhum Bapak Suheri yang menjadi salah satu korban insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (10/3/2023).

Anggoro bersama Sekretaris Kota Administrasi Jakut Abdul Khalit menyerahkan Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Pensiun yang merupakan hak ahli waris peserta.

“Tentu saja ini tidak bisa menggantikan almarhum, tetapi bisa sedikit meringankan beban dalam keadaan musibah seperti ini,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Anggoro juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Jakut yang mendorong seluruh badan usaha di wilayahnya termasuk Toko Liberty Jaya untuk mendaftarkan seluruh karyawannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: Dewas Ajak Stakeholder Review New Service Blueprint BPJS Ketenagakerjaan

Dia pun mengapresiasi Abdul yang turut mendorong seluruh badan usaha di lingkungan Kota Jakut sehingga mereka mendaftarkan para pekerjanya.

“Memang baru terasa manfaatnya jika terjadi risiko. Maka dari itu, mari sama-sama kita dorong karena ini kewajiban kita bersama,” katanya.

Ia menyebutkan, negara sudah menyiapkan perlindungan jaminan sosial untuk seluruh warga negaranya yang bekerja. Oleh karenanya, pengusaha berkewajiban mendaftarkan para karyawannya.

Sementara itu, Abdul mengatakan, saat ini pihaknya sedang berfokus melakukan pemulihan bagi masyarakat dan lingkungan yang terdampak insiden tersebut.

Alhamdulillah untuk korban ini kita telah bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Korban merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan dari Toko Liberty Jaya,” ungkpanya.

Abdul menyebutkan, pihaknya menginisiasi semua badan usaha yang ada di Jakut agar mendaftarkan semuanya pekerjanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Baca juga: BP Jamsostek untuk Pekerja Informal, Untung Banyak Hanya dengan Bayar Rp 36.800 Per Bulan

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan. Tentu ini menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi kami. Bersama-sama dengan badan usaha untuk kita pastikan semua pekerja itu menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com