Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pastikan Pemenuhan Kekuatan Pertahanan Minimum Menyesuaikan Anggaran yang Ada

Kompas.com - 09/03/2023, 08:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyampaikan komitmennya untuk terus menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) guna memenuhi minimum essential force (MEF) yang ditargetkan mencapai angka 70 persen pada akhir 2024.

Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintah akan terus berusaha memenuhi kebutuhan tersebut tetapi mesti menyesuaikan dengan jumlah anggaran yang tersedia.

"Ya semuanya, semuanya disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki, tapi kita memang ingin berusaha agar terpenuhi," kata Jokowi seusai meresmikan pesawat C-130J Super Hercules A-1339 di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Jajal Pesawat F-16 TNI AU, Prabowo Dapat Brevet Wing Penerbang Kehormatan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun memastikan bahwa pemerintah akan terus mendatangkan alutsista, termasuk pesawat-pesawat tempur dan angkut.

"Kalau Pak Menteri sudah ngomong pasti, pasti," kata Jokowi.

Prabowo pun menyebut dukungan pemerintahan Jokowi untuk sektor pertahanan merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.

Namun, ia mengingatkan, pemerintah mesti mengutamakan penanganan pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir.

"Beliau punya prioritas, kita kemarin mengalami Covid yang sangat berbahaya, jadi prioritas beliau, kita utamakan keselamatan rakyat," kata Prabowo.

Pesawat Super Hercules yang diresmikan Jokowi merupakan salah satu alutsita terbaru yang dimiliki TNI.

Jokowi menyebutkan, pesawat ini dapat mengangkut 98 orang personel penerjun atau 128 personel non-penerjun.

Baca juga: Jajal Pesawat F-16, Prabowo: Cepat Sekali, 5 Menit sampai Pelabuhan Ratu

Kapasitas angkut pesawat buatan Amerika Serikat ini juga mencapai 19,9 ton sehingga cocok digunakan untik mendistribuskan bantuan bila terjadi bencana.

"Artinya ini bagus untuk operasi militer maupun nonmiliter, bencana alam juga bisa. Bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia karena pesawat super hercules ini bisa terbang 11 jam," kata Jokowi.

Pesawat yang diresmikan ini adalah satu dari lima pesawat serupa yang akan didatangkan oleh pemerintah Indonesia.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan keterangan pers setelah mendapatkan brevet wing penerbang kehormatan kelas I dari TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan keterangan pers setelah mendapatkan brevet wing penerbang kehormatan kelas I dari TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

"Tadi Pak Menhan menyampaikan hari ini datang 1, nanti Juni tambah 1 lagi, juli tambah 1 lagi, Oktober tambah 1, Januari tahun depan tambah 1. Lima pesawat yang akan datang ke negara kita," kata Jokowi.

Tambah Pesawat Tempur dan Modernisasi Kapal Perang

Dalam kesempatan berbeda, seusai menerima brevet dan wing penerbang kehormatan dari TNI Angkatan Udara, Prabowo menegaskan bahwa menambah pesawat tempur adalah sebuah keharusan.

Ia menyatakan, pemerintah sudah sepakat untuk mendatangkan pesawat tempur Rafale asal Perancis dan akan terus bernegosiasi unutk mendapatkan pesawat tempur lainnya.

"Ya (menambah pesawat tempur) itu suatu keharusan, ya kita akan menambah pesawat tempur Rafale dari Perancis, kemudian kita sementara lagi negosiasi untuk menambah pesawat-pesawat lain," kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo Sebut Perawatan-Perbaikan Pesawat Hercules Akan Dilakukan di Indonesia

Prabowo menuturkan, kendati pemerintah sudah dipastikan membeli pesawat Rafale, pesawat tersebut baru akan datang dalam waktu 3-5 tahun mendatang.

Sementara, Indonesia membutuhkan pertahanan yang kuat sehingga pemerintah juga akan memodernisasi pesawat-pesawat yang sudah dimiliki maupun mendatangkan pesawat bekas dari luar negeri.

"Kita juga akan rencana juga mengakuisisi pesawat-pesawat yang tidak baru tapi masih muda usianya, rencana kita kita akan mengambil beberapa pesawat dari luar negeri yang masih muda," kata dia.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa ada 41 kapal perang yang sedang dimodernisasi, 27 di antaranya diharapkan sudah selesai dimodernisasi sebelum Desember 2023.

"Insya Allah akhir tahun, saya berharap paling lambat Hari Armada, Hari Armada adalah 5 Desember ya, kita akan sudah siap 27 kapal perang yang sudah dimodernisasi," kata Prabowo

Pemerintah, kata Prabowo, juga memprioritaskan rencana pengadaan berbagai kapal untuk memperkuat armada TNI Angkatan Laut, baik itu kapal selam, kapal fregat, kapal cepat, maupun kapal peluru kendali.

Prabowo menambahkan, kedatangan satu unit pesawat C-130J Super Hercules tentu menambah persentase MEF yang dimiliki Indonesia.

Baca juga: Pecahkan Kendi dan Siram Air Kembang, Jokowi Resmikan Operasi Pesawat Super Hercules

Namun, ia berpandangan agar persentase pemenuhan MEF semestinya tidak dijadikan patokan.

"Jangan terlalu berpaku pada persen-persen tetapi yang paling penting adalah kesiapan kemampuan operasi kita. Jadi itu yang kita kejar, kita ingin sedekat mungkin ke 100 persen," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com