JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya Agustinus Gustaf Brugman mengatakan, pesawat C-130J Super Hercules dipilih Kementerian Pertahanan (Kemenhan) karena pesawat tersebut didesain mampu mendarat di landasan mana saja, termasuk di landasan rumput atau landasan pendek.
"Jadi pesawat ini memang didesain di landasan-landasan yang unprepare. Kita kemarin misalnya ada bencana di Sulawesi Tengah kemarin, landasan-landasan unprepare, ini bisa mendarat di yang seperti itu," ujar Gustaf kepada rekan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, (6/3/2023).
Tak hanya itu, pesawat yang baru mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma tersebut juga memiliki kapasitas yang lebih besar untuk membawa muatan.
Baca juga: Perjalanan Hercules C-130 Andalan TNI AU, Berawal dari Kesepakatan Soekarno-Kennedy
Gustaf menyebut, pesawat spesifikasi C-130J-30 Super Hercules dengan nomor A-1339 TNI AU memiliki kapasitas sebesar 20 ton, tetapi masih tergantung dengan jarak yang ditempuh pesawat tersebut.
"Kapasitas 20 ton. Sementara ini sangat defensible dengan jarak, tetapi yang declare 20 ton," ujarnya.
Ia menuturkan, kekuatan lain dari pesawat ini juga terletak pada sistem avionik digital yang terintegrasi penuh serta mesin yang lebih canggih.
Hal itu membuat pesawat buatan Amerika tersebut dapat terbang lebih jauh dan memiliki kecepatan yang lebih tinggi.
Baca juga: TNI AU Siapkan 48 Personel untuk Terbangkan Pesawat C-130J Super Hercules
"Walaupun bentuknya relatif sama dengan pesawat hercules yang dahulu, tetapi dia mempunyai kelebihan di avionik pesawat yang telah terintegrasi dan engine yang lebih efisien sehingga dia bisa terbang lebih jauh, kecepatannya juga lebih bagus," ucapnya.
Sebelum mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, pesawat C-130J Super Hercules, telah menempuh penerbangan selama 34 jam, diawali pada 28 Februari sampai 6 Maret 2023.
Pesawat tersebut merupakan pesawat pertama dari 5 unit yang dipesan oleh Kemenhan RI untuk TNI AU.
Kelima pesawat C-130J akan datang secara bertahap.
Pesawat C-130J akan tiba lagi pada Juli hingga Oktober 2023 dan Januari 2024.
Baca juga: Spesifikasi Pesawat C-130J Super Hercules yang Tiba di Lanud Halim
Setelah tiba di Indonesia, kelima pesawat itu akan ditempatkan di Skuadron 31 Lanud Halim, Skuadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh, dan Skuadron 33 Lanud Sultan Hasanuddin.
Sebelumnya, TNI Angkatan Udara (AU) telah memberhentikan operasional pesawat C-130B Hercules A-1312 pada awal Januari 2023.
Sebagainya gantinya, TNI AU akan menggunakan pesawat C-130J yang secara bertahap akan tiba di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.