Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Hambalang Dinilai sebagai Nostalgia Sesama Mantan Golkar

Kompas.com - 07/03/2023, 14:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti ahli utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor memandang bahwa pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak lebih dari sekadar nostalgia sesama mantan politisi Partai Golkar untuk menjaga kondusifitas Pemilu 2024.

Ia tidak melihat pertemuan itu berkaitan dalam rangka mengamankan posisi Nasdem yang kini diancam dengan predikat oposisi pemerintah setelah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

"Saya kira ini bisa dispesifikan hanya sekadar pertemuan ya, sesama mantan Golkar lah, agar situasi (Pemilu 2024) kondusif," kata Firman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Prabowo: Kalau Nasdem Dukung Anies, Ya Sudah Kita Hadapi, Rakyat yang Akan Memilih

Nasdem, menurut Firman, justru tak pernah terpikir ada anggapan bahwa partainya bakal dicap oposisi pemerintah saat ini. Meski mengusung Anies, Firman menilai, Nasdem tetap kukuh mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang diusungnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

"Itu garis perjuangan mereka yang harus dipahami. Pastinya dengan mengusung Anies, kan bukan berarti (Nasdem) harus berseberangan dengan pemerintah saat ini," ucapnya.

Di sisi lain, Firman menyoroti kesepakatan Nasdem dan Gerindra tetap berada di jalan masing-masing untuk koalisi Pemilu 2024.

Adapun Nasdem tengah menjalin komunikasi untuk berkoalisi bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies. Sementara, Gerindra sudah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Surya Paloh dan Prabowo Bertemu di Hambalang, PKS: Tak Ada yang Salah

Kesepakatan masing-masing itu, jelas Firman, menunjukkan bahwa Nasdem dan Gerindra memang sulit bersatu.

Ia mencontohkan bagaimana Nasdem dan Gerindra kukuh mengusung tokoh masing-masing sebagai capres.

"Saya kira ya memang ini sudah sulit (bersatu) ya, kalau kita lihat track recordnya kan kedua partai ini, tipikalnya bersikukuh kalau sudah punya calon, baik Nasdem dengan Gerindra kan begitu track record-nya," jelasnya.

"Ke depannya, ada kesepakatan untuk tidak sepakat. Intinya begitu karena sudah punya calon masing-masing, dan tidak memungkinkan Pak Prabowo menjadi cawapres Pak Anies, dan begitu sebaliknya," sambung Firman.

Oleh karena itu, Firman melihat pertemuan di Hambalang, Jawa Barat itu sebagai pertemuan dua sahabat lama.

Menurut Firman, pertemuan tokoh politik merupakan hal yang biasa dan kerap kali terjadi. Sehingga tak perlu ditanggapi berlebihan.

"Politisi itu kan biasa begitu, mereka sebetulnya baik-baik saja, masyarakat yang lebih overthinking, baperan begitu. Jadi, sebetulnya ini pertemuan yang biasa-biasa saja begitu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo menerima kunjungan Surya Paloh beserta jajaran DPP Nasdem di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023). Kunjungan ini adalah balasan karena sebelumnya, Prabowo datang ke kantor DPP Partai Nasdem beberapa waktu lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com