Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Berkoalisi dengan PDI-P, PPP: Bukan Poros Baru, tapi Penguatan KIB

Kompas.com - 07/03/2023, 12:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai bukan tidak mungkin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan kedatangan anggota koalisi baru, PDI-P.

Hal itu disampaikannya merespons ajakan PDI-P kepada PPP untuk menjajaki kerja sama politik Pemilu 2024.

"Lalu kemudian KIB bersama koalisi dengan PDI-P kan bisa juga. Bukan poros baru itu, tapi penguatan KIB," kata Baidowi kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Pria yang akrab disapa Awiek itu mengungkapkan, posisi KIB saat ini masih terbuka terhadap partai politik lain yang ingin bergabung.

Baca juga: PDI-P Beberkan Sejumlah Alasan Jajaki Kerja Sama Politik dengan PPP

Dengan demikian, lanjut Awiek, setiap partai di KIB dipersilakan mengajak atau menambah partai politik untuk bergabung.

"Nah, KIB (terdiri dari) PPP, PAN, Golkar sama-sama di KIB dan sama-sama terbuka menambah partai. Silakan saja nambah partai, sama-sama berkoalisi," ucapnya.

Sekretaris Fraksi PPP DPR ini menyatakan, kesepakatan tiap partai KIB untuk menambah partai tersebut bukan tanpa sebab.

Menurutnya, hal ini lantaran belum ada koalisi yang pasti. Ia menilai, koalisi yang sudah terbentuk antar partai politik saat ini hanya sebatas kesepakatan internal.

Baca juga: Romahurmuziy: PDI-P Ajak PPP Berkoalisi untuk Pilpres 2024

"Kepastian koalisi itu nanti kalau sudah mendaftar ke KPU (Komisi Pemilihan Umum)," tegas Awiek.

Lebih jauh, Awiek mengungkit bahwa PPP dan PDI-P memiliki sejarah kerja sama yang baik dalam pemerintahan.

Ia pun menyebut, apabila nantinya PPP dan PDI-P jadi membangun kerja sama politik pada Pemilu 2024, maka seperti cinta lama bersemi kembali (CLBK).

"Cinta lama bersemi kembali, karena dulu kan pernah ada Mega-Hamzah (Hamzah Haz), dan kita dua kali periode ini menjadi bagian dari koalisi bersama PDI-P. Jadi kerja sama antara PPP dan PDI-P itu hal yang biasa," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto diketahui bertemu Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy pada 1 Maret 2023.

Kepada Kompas.com, Hasto membeberkan sejumlah alasan mengapa partainya menjajaki kerja sama politik dengan PPP.

Pertama, PDI-P dan PPP disebut memiliki kesamaan perspektif historis.

"Dalam perspektif historis, PPP kan juga lahir dari fusi beberapa partai diantaranya NU, PERTI, dan PSII yang juga dekat dengan Bung Karno dan memiliki rekam jejak dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa," kata Hasto kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Ditaksir Jadi Capres PPP, Sandiaga Uno Mau Minta Arahan Prabowo dan Jokowi

Selain perspektif historis, penjajakan kerja sama juga dilihat dari perspektif kultural keagamaan dari kedua partai.

Menurut Hasto, PDI-P dan PPP sama-sama mengusung Islam yang menjadi rahmat bagi  semua.

"Dalam perspektif kultural keagamaan, Islam sbg rahmatan lil alamin yang juga menjadi inspirasi bagi Bung Karno dan Ibu Megawati (Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri) juga menggambarkan keIslaman yang ada di Indonesia," papar Hasto.

Baca juga: Soal Jokowi Ingatkan Jangan Salah Pilih Koalisi, PAN: Akan Selalu Bersama PPP dan Golkar

Di sisi lain, diakui Hasto, Megawati memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh PPP, khususnya KH Ismail Hasan Metareum, Hamzah Haz, hingga Mbah Maimoen.

Hasto juga mengingatkan bahwa PDI-P pernah membangun kerja sama yang baik dengan PPP dalam pemerintahan ketika Megawati menjabat Presiden ke-5, sedangkan Wakil Presiden kala itu adalah Hamzah Haz.

"Dalam kerja sama pemerintahan juga Pak Hamzah Haz menjadi Wakil Presiden Bu Mega dan kerja sama sangat bagus," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com