JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah akan memberikan bantuan bagi keluarga korban meninggal akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi terkini, sebanyak 19 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
"Korban meninggal nanti kita upayakan ada santunan dari pemerintah," kata Muhadjir di RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Setuju dengan Wapres, Anggota Komisi VII Berharap Depo Pertamina Plumpang Dipindahkan
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, saat ini pemerintah sedang mendata warga yang rumahnya terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang dan tidak.
Ia meminta masyarakat bertindak aktif dan memberikan data dengan jujurnkepada petugas.
"Untuk menyampaikan jujur apa adanya tidak ditambah-tambah dan dikurangi sehingga akan mempermudah petugas untuk melakukan pendataan," ujar Muhadjir.
Baca juga: Jokowi Sebut Solusi Kebakaran Plumpang: Depo Dipindah ke Reklamasi atau Warga Direlokasi
Selain itu, pemerintah juga memprioritaskan pengungsi dari kalangan kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, penyandang difabel, dan orang sakit.
Menurutnya, hal ini sudah menjadi standar pemerintah saat menangani korban terdampak bencana.
"Pasti yang pertama itu anak kemudian perempuan dengan segala kebutuhannya itu harus diutamakan dulu, terus kemudian yang difabel, yang sakit," ucap Muhadjir.
Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Baca juga: Depo Plumpang Masuk Zona Bahaya, Jokowi Perintahkan Erick Thohir-Heru Budi Cari Solusi
Sebanyak 19 orang dilaporkan meninggal dunia dan 49 luka-luka akibat kebakaran ini. Sementara, ratusan warga setempat mengungsi di sejumlah lokasi.
Terbaru, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Plumpang masuk dalam zona merah lantaran berdampingan dengan objek vital Depo Pertamina.
Barang-barang yang berada di dalam Depo tersebut, kata Jokowi, sangat berbahaya jika berdekatan dengan pemukiman penduduk. Kawasan Plumpang menurutnya tidak boleh menjadi tempat tinggal.
Jokowi pun memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar segera mencari solusi.
"Bisa saja (Depo Pertamina) Plumpangnya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," kata Jokowi saat membesuk korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di RPTRA Rasela.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.