Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Tiap Hari Pemerintah Bilang Ekonomi Bagus, Lho Kok Ujug-ujug Perpanjangan?

Kompas.com - 03/03/2023, 17:41 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang juga merupakan mantan Wakil Ketua DPR, angkat bicara terkait isu perpanjangan jabatan presiden tiga periode dan penundaan Pemilu 2024 yang muncul belakangan ini.

Menurut Fahri, itu semua bisa terjadi apabila ada situasi darurat di negeri ini. Ia mencontohkan seandainya terjadi perang.

“Kalau perpanjangan itu hanya mungkin kalau tiba-tiba besok di kawasan ini ada perang atau negara kita diserang oleh pasukan asing, sehingga kita tidak bisa melakukan persiapan pemilu, tetapi kita mempersiapkan persenjataan untuk menghadapi serangan lawan. Mungkin itu bisa menunda pemilu,” ujar Fahri dalam acara GASPOL! Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Fahri menyebutkan bahwa kondisi Indonesia saat ini baik-baik saja.

Baca juga: Dulu Tukang Kritik Jokowi, Fahri Hamzah: Enggak Ada Amplop Coklat Masak Disuruh Maki-maki?

Oleh karena itu, ia kaget dengan munculnya isu perpanjangan jabatan presiden dan penundaan pemilu pada saat ini.

“Tiap hari pemerintah memuji perekonomian kita baik, prestasi negara bagus, kepuasan kepada pemerintah bagus, lah kok ujug-ujug perpanjangan?" kata dia.

“Perpanjangan kan kalau ada darurat. Kalau kondisinya membaik ya bukan perpanjangan, itu pewarisan,” ujar Fahri.

Terlebih, kata Fahri, menunda pemilu bukan perkara mudah karena juga harus mengubah Undang-Undang Dasar RI 1945.

Dalam UUD disebutkan bahwa pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

“Kan itu tidak mudah. Itu harus mengubah UUD. Mengubah UUD kan tidak bisa mendadak,” kata Fahri.

Baca juga: Fahri Hamzah Tepis Anggapan Anies Musuhnya Jokowi: Its Not True!

Fahri juga meminta kepada Istana Negara tidak melayani isu perpanjangan jabatan presiden dan penundaan pemilu.

“Biarlah orang itu cuap-cuap di media sosial. Itu enggak papa. Tetapi jangan kemudian dilayani oleh istana, enggak perlu. Nanti nganggapnya serius,” ujar Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com