Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hormati Sikap Koalisi Perubahan yang "Say Goodbye", PDI-P: Kami Tunggu Keputusan Ibu Ketum

Kompas.com - 26/02/2023, 17:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menghormati respons bakal koalisi perubahan yang sama-sama sepakat tidak akan membangun kerja sama politik dengan PDI-P untuk Pemilu 2024.

Said menyatakan, PDI-P hingga kini memilih menunggu keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait koalisi hingga pencapresan.

"Kami menghormati kedaulatan partai lain untuk menentukan koalisinya terlebih dahulu, monggo saja. Kami tegak lurus menunggu keputusan Ibu Ketum," kata Said saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/2/2023).

Said menegaskan, meski tak koalisi dengan Nasdem, Demokrat dan PKS atau bakal koalisi perubahan, bukan berarti PDI-P akan seorang diri.

Baca juga: PKS Tolak Kriminalisasi dengan Alasan Politik: Presiden atau Tukang Tambal Ban, Semua Tunduk Hukum

Partai berlambang banteng moncong putih itu ditegaskan tetap memilih jalan membangun kerja sama politik untuk Pemilu 2024.

"Karena itu kebutuhan koalisi dengan partai politik mana tentu menyesuaikan dengan keputusan yang nanti diambil oleh Ibu Ketua Umum," imbuhnya.

Said menegaskan, seluruh jajaran partai hingga kini belum menentukan sikap soal koalisi dengan partai politik lain.

Sebab, lanjut Said, tidak mungkin jajaran partai lebih awal menentukan koalisi, sedangkan belum ada keputusan dari Megawati.

"Koalisi PDI Perjuangan dengan partai partai akan terajut jika Ibu ketua Umum sudah mengambil keputusan, dan partai lain sepakat dengan keputusan yang diambil oleh Ibu Ketua Umum," jelasnya.

Baca juga: Soal Anies Antitesis Jokowi, PKS: Jangan Dengerin, Hasto PDI-P Senang Gangguin Kita

Lebih jauh, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu mengatakan bahwa partainya memilih hal itu bukan tanpa alasan.

Pasalnya, kepentingan koalisi tentu berkaitan dengan pencalonan presiden dan wakil presiden.

Untuk urusan presiden dan wakil presiden, jelas Said, di PDI-P merupakan kewenangan Megawati.

"Konstitusi partai ini yang kami junjung tinggi. Sehingga kebutuhan koalisi dari PDI Perjuangan tentu saja satu tarikan nafas dengan keputusan Ibu Ketua Umum terkait pencalonan presiden dan wakil presiden," tutur Said.

Sebelumnya diberitakan, tiga partai politik yang tengah menjajaki koalisi, yaitu Nasdem, Demokrat dan PKS sepakat untuk tidak menjalin kerja sama politik dengan PDI-P.

Baca juga: Anies Percaya Diri, Minta PKS Tak Perlu Bikin Hoaks hingga Mengarang Pencapaian

Hal itu menyusul pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto bahwa PDI-P dipastikan tidak bekerja sama dengan bakal koalisi perubahan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com