Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Vonis Ferdy Sambo

Kompas.com - 22/02/2023, 10:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Semua alibi yang dibangun oleh Sambo dan Putri untuk membenarkan tindakan mereka, adalah alibi yang melecehkan kecerdasan kita semua. Alibi mereka selama ini, adalah alibi yang mempreteli nalar kita.

Majelis hakim dalam amar putusannya dengan tegas mengatakan bahwa kekerasan seksual yang dialami Putri dan menjadi motif pembunuhan Yosua, sangat tidak terbukti.

Hakim berkeyakinan bahwa motif pembunuhan adalah rasa sakit hati Putri pada Yosua. Rasa sakit hati yang dimaksud tidak dielaborasi lagi oleh hakim.

Penegasan hakim tersebut tentu saja menyisakan masalah: Ini yang hingga sekarang menggantung sebagai sebuah misteri.

Bisa jadi kelak, motif ini tetap saja menjadi teka teki panjang yang tak pernah menemukan jawaban. Namun, motif tidak perlu lagi terlampau disoal karena perbuatan pidana sudah terjadi. Clear and present crime.

Hingga kini, saya masih berkeyakinan bahwa kasus pembunuhan Yosua, bisa jadi dipicu oleh banyaknya pengetahuan Yosua tentang pelbagai perilaku menyimpang yang dilakukan Sambo bersama Putri.

Mengapa Eliezier?

Yang menarik dari kasus Sambo ini, ialah pengurangan hukuman Eliezier. Publik sontak merasa bahagia karena rasa keadilan mereka dipenuhi oleh majelis hakim.

Lalu, kita pun semua bertanya, mengapa publik tiba-tiba memihak kepada Eliezier, orang yang ikut melakukan pembunuhan atas diri rekannya sendiri, Yosua Hutabarat?

Tidak pelik untuk menggeledah jawabannya. Bagi publik, pencinta kebenaran, sosok Eliezier adalah pembuka tabir tentang kebenaran. Ia menyingkap yang samar, membuka kran sehingga air kebenaran leluasa mengalir.

Publik mempersonifikasi Eliezier sebagai pembawa obor yang menerangi kegelapan fakta yang secara sistematis disembunyikan.

Tak peduli, Eliezier sejatinya adalah seorang pembunuh dalam kasus Sambo ini. Namun, semua itu ditepikan oleh dahaga keadilan dan kebenaran dari publik.

Eliezier harus dibela karena dialah yang membuka kebenaran itu. Eliezier menjadi perambah jalan mulus bagi ditegakkannya keadilan.

"Dosa" Eliezier sontak terhapus dan termaafkan oleh keterusterangannya: menerangkan apa yang sesungguhnya terjadi.

Dahaga publik atas kebenaran menutup kemarahan mereka atas Eliezier. Dahaga kebenaran itulah yang bisa ditafsirkan sebagai keadilan substantif, sebagaimana yang dibayangkan oleh John Rawl.

Bagi publik, menemukan kebenaran jauh lebih penting dibanding menghukum seseorang yang oleh keadilan formal, bisa dinilai salah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com