Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wakil Ketua Komisi III Sebut Penyandang Disabilitas Bisa Mandiri dan Bangun Usaha Sendiri

Kompas.com - 20/02/2023, 18:40 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Marwan Dasopang meyakini bahwa penyandang disabilitas di Sumatera Utara (Sumut) mampu menopang biaya hidupnya secara mandiri dengan membangun sebuah usaha.

“(Penyandang disabilitas) kalau memiliki tekad dan semangat yang kuat pasti bisa meringankan beban hidup dengan membangun usaha mandiri,” ungkap Marwan, dikutip dari dpr.go.id, Senin (20/12/2023).

Hal tersebut disampaikan Marwan saat melakukan kunjungan kerja (kunker) reses Komisi VIII DPR RI ke Sentra Bahagia, Medan, Sabtu (18/2/2023).

Dalam kunker tersebut, Marwan hadir di hadapan para penerima manfaat program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi). Penerima program ini, antara lain penyandang disabilitas, tuna netra, dan korban kebakaran.

Baca juga: Komisi VIII DPR Apresiasi Langkah Kemensos Tangani Dampak Gempa Cianjur

Tidak hanya sekadar bantuan, politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, penyandang disabilitas juga membutuhkan modal untuk menopang perekonomian dari pemerintah.

"Dengan modal yang diberikan, kami melihat kelompok penyandang disabilitas ini sebetulnya bisa menjadi penopang ekonomi dan bisa bangkit,” ujar Marwan.

Baca juga: Komisi VIII DPR: Kalau Subsidi Biaya Haji Cuma 30 Persen, Tak Perlu Ada BPKH, Bubarkan Saja!

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut II itu pun mengapresiasi program Atensi yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos).

“Program itu tidak hanya memberikan bantuan sosial (bansos), tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan bagi penyandang disabilitas,” katanya.

Sebagai informasi, Atensi merupakan salah satu program strategis dari Kemensos dalam upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Beberapa upaya tersebut meliputi perlindungan sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial, dan rehabilitasi sosial.

Marwan menyebutkan, salah satu bantuan yang diberikan dalam program tersebut adalah sepeda motor roda tiga yang dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk berbagai usaha.

"Sepeda motor ini bisa digunakan untuk usaha jual pulsa atau paket internet, bengkel sepatu, jual sayur dan lainnya," tuturnya.

Baca juga: Komisi VIII DPR: Usulan Biaya Haji Rp 69 Juta dari Pemerintah Cukup Mengejutkan

Ke depan, Marwan berharap, bantuan Atensi mampu mendorong penyandang disabilitas untuk terus maju dalam membangun perekonomian negara.

“Penopang ekonomi Indonesia adalah ekonomi masyarakat yang sekecil apa pun tetap berjalan dan tumbuh kuat. Maka dari itu, kami berharap salah satu penopang lahir dari para penyandang disabilitas,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com