JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat gempa di Turkiye bertambah dua orang. Dengan demikian, total ada empat WNI yang meninggal akibat bencana pada 6 Februari itu.
"(WNI meninggal) Empat. Jadi ibu-anak (yang sebelumnya dua orang). Lalu yang baru-baru ini yang beberapa hari lalu ditemukan ada dua orang. Jadi sekarang total WNI yang meninggal dunia akibat gempa ada empat," jelas Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Retno menjelaskan, semua jasad WNI tersebut sedang diurus oleh KBRI di Ankara. Pemerintah Indonesia pun telah berkomunikasi dengan pihak keluarga.
"(Pemerintah) Menyampaikan dukacita, menyampaikan kondisinya seperti apa. Terus kemudian wish-nya keluarga akan seperti apa, itu akan kita tangani," katanya.
Baca juga: Satgas Kesehatan TNI Dirikan RS Lapangan Level II di Turkiye, Melawan Suhu Dingin
Sementara itu, Retno melanjutkan, menurut rencana, Pemerintah Indonesia akan kembali mengirimkan bantuan untuk korban gempa Turkiye dan Suriah pada Selasa (21/2/2023). Namun, kata Retno belum dapat merinci bantuan apa sana yang akan dikirimkan.
"Rencananya besok akan ada keberangkatan bantuan lagi baik ke Turkiye dan Suriah. Mengenai detailnya harus kita cek karena yang terakhir jenisnya apa dan sebagainya itu harus kita cek," ungkapnya.
"Tapi intinya bahwa besok akan ada keberangkatan bantuan lagi baik ke Turkiye maupun Suriah," tambahnya.
Baca juga: Siapkan Pelayanan Medis, Tim Kemanusiaan RI Dirikan Tenda Rumah Sakit di Hatay Turkiye
Diberitakan sebelumnya, gempa yang mengguncang Turkiye pada 6 Februari 2023 memakan banyak korban.
Berdasarkan data terbaru hingga Selasa (14/2/2023), jumlah korban meninggal yang ditemukan mencapai 40.000 orang.
Dikutip dari Al Jazeera, jumlah korban gempa ini berasal dari Turkiye dan Suriah.
Jumlah tersebut terdiri dari 35.418 korban tewas dari Turkiye dan lebih dari 5.800 orang tewas dari Suriah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, gempa ini adalah bencana alam terburuk dalam satu abad terakhir di wilayah Eropa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.