JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut, peluang terwujudnya penundaan pemilihan umum (Pemilu) bergantung pada sikap partai politik (Paprol) di DPR.
Bamsoet mengatakan, sebagai Ketua MPR, pihaknya hanya memegang palu Sidang Istimewa.
Namun demikian, kata Bamsoet, mekanisme terselenggaranya Sidang Istimewa tidaklah mudah.
“Ya sangat tergantung pada-parpol yang ada di parlemen ini, kalau saya kan cuma megang palu saja,” kata Bamsoet saat ditemui di kompleks DPR-MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2023).
Baca juga: Kata Sri Mulyani, Pemilu 2024 Bakal Sedot APBN Rp 25 Triliun
Bamsoet enggan menjawab ketika ditanya apakah jika parpol-parpol di parlemen bersepakat memperpanjang masa jabatan maka penundaan pemilu akan terwujud.
Ia meminta persoalan tersebut ditanyakan kepada para ketua umum parpol.
“Ya tanya ketum parpolnya dong,” ujar Bamsoet.
Sebagai informasi, pada Kamis (8/12/2022), Bamsoet kembali menyinggung wacana penundaan Pemilu 2024.
Politikus Partai Golkar ini meminta penyelenggaraan Pemilu 2024 mesti dipikirkan ulang. Menurutnya, terdapat potensi yang perlu diwaspadai bangsa dan negara.
Salah satunya, kata Bamsoet, pemilu bisa membuat situasi politik nasional memanas.
"Tentu kita juga mesti menghitung kembali, karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan pemilu," kata Bambang dalam tayangan Youtube Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: Megawati: Enggak Ada Perpanjangan atau Penundaan Pemilu, Enggak Usah Mikir!
Beberapa waktu kemudian, Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menegaskan partainya menolak wacana penundaan Pemilu 2024.
Puan mengatakan, Pemilu akan tetap digelar pada 14 Februari 2024.
"Jadi, satu setengah tahun jelang pemilu, kalau ada yang teriak tunda atau perpanjang, menurut saya itu tidak masuk akal. Setuju tidak?" kata Puan dalam acara Bimtek Anggota DPRD Kabupaten Kota Fraksi PDI-P Seluruh Indonesia, Senin (9/1/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.