Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Sero Survei Januari 2023: 99 Persen Orang Indonesia Punya Antibodi Covid-19

Kompas.com - 03/02/2023, 14:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei serologi antibodi (sero survei) ketiga untuk melihat kadar antibodi penduduk Indonesia menunjukkan, sebanyak 99 persen populasi Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 atau Covid-19.

Kadar antibodi itu meningkat dibandingkan hasil sero survei yang dilakukan pada Juli 2022, dengan kadar antibodi mencapai 98,5 persen.

Adapun sero survei dilakukan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bersama peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).

"Dari hasil sero survei kita lihat proporsi penduduk yang memiliki kadar imunitas SARS-CoV-2 masih sangat tinggi, yaitu 99 persen proporsi masyarakat. Terakhir (pada Juli 2022), 98,5 persen," kata Kepala BKPK Kemenkes Syarifah Liza Munira dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Fakta Kraken: Ditemukan di Tangsel, Ada 3 Kasus di Indonesia, Semua Gejala Ringan

Liza menyebutkan, kadar antibodi (u/ml) SARS-CoV-2 pun meningkat. Berdasarkan hasil survei yang sama, kadar antibodi masyarakat meningkat menjadi 3.207 u/ml di Januari 2023 dari sebelumnya 2.095 u/ml di Juli 2022.

Peningkatan kadar antibodi ini disebabkan oleh cakupan vaksinasi dan infeksi dari masi terjadinya transmisi Covid-19 di Indonesia. Namun, kadar antibodi tertinggi didapat dari mereka yang sudah mendapat vaksin dosis ketiga (booster/penguat).

"Kadar antibodi tertinggi ada pada mereka yang sudah mempunyai (melengkapi) vaksinasi booster. Jadi walaupun hasil dari sero survei menunjukkan kondisi imunitas penduduk Indonesia (sudah cukup tinggi), kita tetap perlu melengkapi status vaksinasi kita," ucap Liza.

Baca juga: Sero Survei Ungkap 98,5 Persen Penduduk Indonesia Memiliki Antibodi Covid-19

Sementara itu, tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI yang juga melakukan sero survei, Pandu Riono menyebutkan, hasil sero survei diperlukan sebagai basis data dalam membuat dan menentukan kebijakan.

Hasil sero survei juga menunjukkan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia sudah jauh lebih tinggi dibanding enam bulan lalu, atau tepatnya pada Juli 2022.

Hal ini, kata Pandu, menunjukkan bahwa anggapan kadar antibodi akan menurun setelah enam bulan sejak mendapatkan vaksinasi Covid-19 tidak terjadi di Indonesia.

Meski demikian, ada sebagian kecil masyarakat yang mengalami penurunan antibodi.

Baca juga: Booster Kedua Bakal Jadi Syarat Perjalanan? Ini Kata Satgas Covid-19

"Survei ini untuk kebijakan, apakah kita sudah percaya bahwa tingkat imunitas penduduk sudah bisa kita andalkan? Karena (survei) dipakai untuk meyakinkan pemerintah untuk menghentikan PPKM, (dan) kebijakan tentang vaksinasi," ucap Pandu.

Sebagai informasi, sero survei ketiga pada Januari 2023 diikuti oleh 16.286 atau 94 persen dari target responden survei 17.315 sero survei pada Juli 2022.

Kemenkes melakukan studi sero survei bersama FKM UI secara nasional yang dilakukan di 34 provinsi dan 99 kabupaten/kota terpilih. Survei dilakukan secara panel, dalam arti mengikuti orang yang sama sejak sero survei pertama, yakni Desember 2021.

Waktu pengumpulan data sero survei ketiga pada Januari 2023 dengan kuesioner dan pengambilan darah vena. Pengumpulan data dilakukan di tempat (on site), dan pengambilan darah dilakukan oleh petugas pemeriksaan spesimen BKPK dan jejaring laboratorium RS/BBLK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com